Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Membandel, Warung Makan Tetap Buka di Bulan Puasa

Diperbarui: 25 Mei 2018   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: sorotpublik.com

Bulan ramadhan atau bulan puasa sebenarnya sudah rutin datang setiap tahun, artinya masyarakat Indonesia sudah sangat mengerti dan faham apa itu bulan puasa, dan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sejatinya harusnya memiliki kepekaan yang tinggi terhadap umat muslim yang sedang menjalankan puasa.

Sayangnya atas dasar pemahaman "rukhsah" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) dari laman resminya kbbi.web.id, berarti kemudahan yang diberikan Allah Swt. kepada seseorang karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan (menunaikan) ibadah wajib (salat dan puasa secara sempurna) sehingga dapat dilaksanakan (ditunaikan) dengan cara menjamak atau mengkasar salat dalam perjalanan dan mengkada puasa di luar bulan Ramadan.

Sering kali banyak masyarakat yang bekerja dan beraktifitas dijalan sebagai sopir, pekerja berat, maupun bahkan sekarang karyawan perkantoran menganggap pekerjaannya berat memilih untuk tidak berpuasa, hal ini yang mendasari mereka berupaya mencari tempat nongkrong dan warung makan pada saat waktu jam makan siang.

Ini sebenarnya bukan masalah boleh atau tidak boleh secara agama, akan tetapi bagaimana sejatinya mereka yang tidak menjalankan ibadah puasa menghargai bulan suci ramadhan dimana sebagian besar umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.

Benar memang ada keringan bagi mushafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh, atau karena alasan lain yang memberatkan tidak berpuasa, akan tetapi seringkali adanya warung makan yang buka di siang hari menjadikan kesempatan banyak orang untuk membatalkan puasa tanpa alasan yang sesuai kaidah rukhsah itu diberikan.

TIDAK MUDAH MEMBEDAKAN BULAN PUASA DI PASAR DAN MALL

Seperti halnya yang penulis ulas diatas, coba saja anda masuk ke mall atau supermarket besar adakalanya kita akan mendapai suasana nuansa ramadhan yang nampak hanya sebatas pada aseseris yang tergantung dan tertempel di gedung " Selamat menjalankan ibadah pusas ". Tapi selebihnya prilaku dan tata cara pakaian sampai dengan beberapa warung makan kadang masih saja tetap buka pada siang hari.

Beberapa element masyarakat dan tokoh agama sampai dengan Forkompinda seringkali sudah mengeluarkan kebijakan dan aturan atau sejenis surat edaran untuk saling mengormati dan toleransi bagi yang tidak puasa atau pelaku usaha warung makan untuk tidak buka di siang hari.

Akan tetapi karena tidak ada hukuman yang jelas dan sanksi yang menimbulkan efek jera pelaku usaha warung makan seringkali tetap membandel membuka warung pada siang hari, ini hampir menjadi masalah yang merata dibeberapa kota se Indonesia, kalaupun benar -- benar ada yang steril benar -- benar tidak ada warung makan buka siang hari adalah benar benar melibatkan semua element masyarakat termasuk pelaku usaha itu sendiri.

KAMI JUGA INGIN MUDIK DAN LEBARAN

Beberapa pelaku usaha tetap nekad membuka warung adalah terkait dengan adanya permintaan pasar untuk makan siang khususnya mereka yang berhalangan maupun yang berpura -- pura memiliki halangan sehingga mereka tidak puasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline