Lihat ke Halaman Asli

Ayuni Sandra Puspita

Saya suka menulis untuk mengisi waktu luang

Review Buku "Childfree & Happy"

Diperbarui: 9 Januari 2023   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: dokumen pribadi

Pertanyaan - pertanyaan seperti "kapan menikah?" "kapan punya anak" atau bahkan jika sudah memiliki anak, akan muncul pertanyaan tambahan seperti "kapan anakmu diberi adik?" adalah beberapa pertanyaan yang anehnya menjadi bahan untuk basa basi yang seakan normal di Indonesia, ironisnya pertanyaan tersebut sering kali ditujukan kepada para perempuan dan berujung pada ledekan "perawan tua". Seolah-olah menikah dan mempunyai anak adalah suatu perlombaan.

"Sebagian orang terlahir untuk meneruskan garis keturunan, sebagian lainnya bertugas menghiasi dunia dengan cara berkarya" Victoria Tunggono dalam bukunya, Childfree & Happy.

Tulisan diatas adalah salah satu kutipan favorit saya dari buku yang akan saya review kali ini, buku karya milik Victoria Tunggono memiliki sejuta ilmu tentang keputusan untuk bebas anak, atau biasa dikenal dengan istilah "Childfree"

Dalam buku ini, Childfree sendiri didefinisikan sebagai pilihan hidup yang dibuat secara sadar oleh orang yang menjalani kehidupan tanpa ingin melahirkan atau memiliki anak. Buku ini disusun menjadi 4 bab dalam 150 halaman yang membahas ilmu bebas anak secara mendalam dan dari berbagai sisi.

Pada bab pertama, ditulis sebagai "Saya, Seorang Childfree" membahas tentang pengalaman sang penulis sebagai seorang Childfree, Victoria Tunggono atau kerap dipanggil Tori. Saya sendiri sangat menikmati penulisan cerita dari pengalaman hidup Kak Tori pada bab ini, meski saya tidak (atau belum) melabeli diri sebagai Childfree, namun saya juga merasakan kemiripan yang dialami oleh sang penulis sehingga mungkin hal ini lah yang membuat saya larut dalam tulisan magic Kak Tori.

Menjadi Childfree tentunya tak mudah, selain berurusan dengan pemikiran dari keluarga yang tak sejalan, juga akan menghadapi konflik dengan pasangan karena perbedaan prinsip dalam hidup. Pengalaman putus cinta dialami oleh sang penulis kala menjadi seorang Childfree.

freepik.com

"Saya tahu lebih baik saya kehilangan orang lain asalkan saya tidak kehilangan diri saya sendiri" Childfree & Happy, halaman 10.

Pada bab selanjutnya penjelasan mengenai Childfree dikupas lebih dalam lagi, diberi dengan judul "Semua Hal Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Childfree" tentunya memberikan banyak jawaban mengenai gaya hidup bebas anak, salahnya satunya saya yang sering kali penasaran dengan hal selain tak ingin punya anak, apa alasan orang memilih Childfree?

Penulis menceritakan bagaimana Childfree sebagai pilihan hidup dan Childfree bukanlah Childless, siapa saja yang disebut sebagai Childfree serta berbagai alasan orang memilih Childfree yang dijawab dengan 9 kategori pada buku ini sehingga berhasil menjawab pertanyaan saya diatas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline