Lihat ke Halaman Asli

Serba-serbi Popcorn, Mulai Jadi Jajanan Pasar hingga Jadi Pasangan Setia Saat Nonton

Diperbarui: 17 Juni 2019   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Kalian pasti tau kan popcorn? Iya camilan yang setia banget sama kita kalo lagi nonton bioskop bareng gebetan, teman, atau mantan.

Tapi, pernah gak sih kalian kepikiran asal muasal kenapa popcorn jadi camilan saat nonton? Ada hubungannya gak ya sama kesehatan?  Nah kali ini kita bakal bahas dikit 'pasangan setia saat nonton'  kita ini, chek it out!

SEJARAH POPCORN 

Camilan berbahan dasar jagung ini memiliki sejarah yang panjang loh. Kata "popcorn" berasal dari dua gabungan kata yaitu "pop" dan "corn" dari bahasa inggris . Gabungan kata ini berarti jagung yang meledak-ledak. 

Proses pembuatannya yang sederhana hanya dengan memanaskan biji jagung dengan mentega dan dibumbui dengan garam, menjadikan popcorn sebagai camilan ringan yang digemari penonton dan menguntungkan penjualnya. Tak hanya menguntungkan penjualnya,  makanan ringan ini menjadi makanan yang populer dalam dunia sinema.

Seperti yang dilansir dari smithsonianmag.com yang mengutip buku Popped Culture, popcorn ditemukan di Amerika Selatan. Perdagangan membawa biji-biji jagung tersebut menuju utrara, lebih tepatnya Amerika Utara.

Andrew Smith selaku penulis tersebut menyatakan bahwa para penangkap ikan paus dari Amerika Utara menemukan popcorn di Chili di awal abad ke-19.

Mereka membawa ke wilayah Amerika Serikat dan tren secara tidak langsung ini memberikan tempat istimewa pada popcorn sebagai sebuah cemilan.  Makanan ini biasa ditemui di pertunjukkan sirkus dan pasar. Lalu bagaimana sejarah popcorn beredar di bioskop?

1. POPCORN PERNAH DIANGGAP SEBAGAI  'KOTORAN'

Awalnya popcorn dilarang masuk ke bioskop karena dianggap berisik dan mengotori venue. Industri film beserta bioskop ingin memberikan kesan yang berkelas pada penikmat sinema, terlihat dengan interior bioskop yang terlihat berkelas dengan alas karpet, tempat duduk sofa, dan lampu berwarna kekuningan yang memberi kesan 'elegan'. 

Pihak manajemen tidak menginginkan kotoran dan aroma yang ditimbulkan saat proses pemasakan popcorn yang merupakan makanan rakyat di bangunan mereka. Akan tetapi ada alasan ekonomi dan teknologi dibalik semuanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline