Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ajriani Putri Syarif

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Cegah Stunting pada Anak Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 12 Agustus 2020   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting atau yang biasa disebut dengan kekerdilan adalah suatu kondisi tumbuh kembang anak yang terganggu akibat masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi anak yang buruk dalam jangka waktu yang cukup lama. sehingga anak yang berusia dibawahlima tahun memiliki tubuh yang lebih pendek atau sangat pendek dari seusianya yang lain.

Berdasarkan Riskesdas 2018, angka kejadian stunting di Indonesia sudah mengalami penurunan. Yakni pada tahun 2013 angka kejadian stunting mencapai sekitar 37% namun pada tahun 2018 angka kejadian mengalami penurunan yakni menjadi 30,8%. sehingga dengan adanya penurunan tersebut membuat pemerintah semakin yakin bahwa pada target selanjutnya yakni 2024 angka kejadian stunting dapat terus menurun menjadi 14%.

Namun jika melihat kondisi pandemi yang sedang terjadi pada tahun ini membuat pemerintah khawatir mengenai angka kejadian stunting. karena dikhawatirkan angka kejadian stunting nantinya akan meningkat karena pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. sehingga mengakibatkan banyaknya masyarakat masyarakat yang mengalami penurunan ekonomi karena harus stay at home serta banyaknya karyawan yang harus terpaksa di PHK akibat ketidakmampuan dalam memberikan gaji karyawan.

Stunting yang terjadi pada balita perlu mendapatkan perhatian secara khusus karena jika tidak segera dicegah akan menyebabkan tumbuh kembang pada anak akan terhambat mulai dari perkembangan fisik, perkembangan mental, serta perkembangan status kesehatan pada anak. Selain itu, anak juga bisa menjadi lebih rentan terkena berbagai macampenyakit baik itu penyakit menular (PM) maupun penyakit tidak menular (PTM). Serta dapat meningkatkan risiko anak menjadi overweight dan obesitas yang jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif.

Stunting sendiri pada dasarnya tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk pada saat masa kehamilan ibu maupun saat anak sudah lahir. ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan anak menjadi stunting yaitu :

1. Pola asuh yang kurang baik. Termasuk kurangnya pemahaman orang tua mengenai kesehatan serta gizi anak dan ibu baik sebelum masa kehamilan dan pada saat masa kehamilan, juga setelah ibu melahirkan.

2. Terbatasnya pelayanan kesehatan. Terutama pada pelayanan ibu selama masa kehamilan dan pemberian pembelajaran dini yang berkualitas.

3. Kondisi ekonomi yang kurang dalam kemampuan memenuhi asupan yang bergizi.

4. Kurangnya akses rumah tangga atau keluarga untuk mendapatkan makanan bergizi.

5. Kondisi kesehatan serta gizi yang didapatkan ibu sebelum kehamilan, pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan.

6. Ibu memiliki postur tubuh yang pendek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline