Lihat ke Halaman Asli

Ayu DianLarasati

Mahasiswa UMM

Kondisi Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 23 Januari 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi covid-19 yang datang dengan cepat dan tiba-tiba, menyebar ke suluruh dunia membuat semua negara terkejut, sesuatu yang belum pereh diprediksi sebelumnya menyebabkan perubahan diseluruh kehidupan manusia. Perubahan yang cepat hampir diamali seluruh kehidupan masyarakat di dunia. Pandemi ini juga memberikan dampak kepada pendidikan di Indonesia.

Dalam masa pandemi tugas guru bukan hanya untuk menuntaskan kurikulum, tetapi juga membuat pembelajaran jarak jauh (PPJ) yang menyenangkan untuk siswanya, dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan aalah usaha sadar dan tercencana untuk mewujudkan suasa belajar dan proses pembelajaran supaya siswa dapat aktif dan mengembangkan pola piker dirinya untuk memiliki kekuatan nilai religious, mengontrol diri, jati diri, etika,serta keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa,dan negara

Pendidikan dimasa pandemi ini dilakukan secara daring  dilakukan oleh berbagai tingkatan pendidikan dari SD,SMP,SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktivitas pembelajaran yang dilakukan di ruang-ruang kelas. Akibat dari pandemi covid-19 ini sangat meresahkan bagi guru,anak-anak dan terutama orang tua.  Dimasa pandemi ini peran orang tua selain menjadi kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga juga menjadi peran sebagai guru untuk anak-anaknya.

Anak-anak yang biasanya di sekolah, berubah seketila untuk melakukan aktifitas pembeljaran di rumah. Untuk siswa SPM dan SMA, hingga perguruan tinggi tidak terlalu mengkhawatirkan dalam proses pembelajaran. Yang dikawatirkan itu siswa yang baru masuk SD,SMP,SMA, perguruan tinggi. Kekawatiran tersebut dikarenakan siswa masih belum bisa memahami pemebelajarannya.

Tidak sedikit guru yang sekedar memberikan tugas kepada para muridnya, melalui aplikasi pesan grup daring yaitu aplikasi whatsapp. Guru membuat grup dengan semua wali murid untuk memberikan tugas-tugas, dan hal yang perlu dilakukan siswa  setiap harinya. Pemerintah juga memberikan bantuan kuata internet gratis kepada siswa,guru,mahasiswa, dan dosen, untuk memfasilitasi pembelajaran secara daring.

Pemerintah juga membatasi pertemuan maksimal 30-40 orang. Itupun dilakukan dengan protocol kesehatan yang sangat ketat seperti : pengunaan masker 3ply, mencuci tangan mengunakan sabun dan mencuci tangan selama 30detik, menjaga jarak minimal 1meter. Hal ini didasarkan pendapat para ahli kesehatan di seluruh dunia setelah melakukan riset bagaimana memutus mata rantai covid-19.

Harapan pemerintah, guru, orang tua, dan siswa. Semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir dan lekas membaik dan pendidikan segera kembali seperti semula dilakukan secra luring. Dan siswa, guru, orang tua dapat segera melakukan aktivitasnya seperti semula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline