Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Nama Sandi Terburuk

Diperbarui: 31 Januari 2023   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.outsidethebeltway.com/us-intelligence-drowning-in-information/intelligence-spy-traditional-3/

Aku tahu ada masalah ketika pembayaran e-Pay-ku ditolak di kafe langganan.

"Maaf, Target," kata kasir itu kepadaku. "Tidak ada uang, tidak ada kopi."

Kepalaku pusing karena kekurangan kafein. Aku masuk ke aplikasi bank. E-Pay kosong, dan ada pesan dari atasan: "Penyamaran terbuka. Ekstraksi: Stasiun Kota, jam 9 pagi."

Sekarang 8:55. Sial. Aku terlambat, bokek, dan belum ngopi.

Seseorang menodongkan pistol ke tulang rusukku. "Waktumu habis, Target."

Jadi banjingan ini juga tahu kode bodohku. Pasti ada pengkhianat di biro.

Ban berdecit dan sebuah taksi meluncur ke arah kami. Pria bersenjata itu mengelak ke kiri, jadi aku ke kanan.

"Masuk!" sopir taksi berteriak.

Aku tidak mengenalinya, tapi dia tidak menodongkan pistol ke arahku, jadi aku melompat masuk. Dia berputar dan kami lepas landas sebelum aku bisa menutup pintu. Peluru melesat dari spatbor belakang.

Taksi menerobos lalu lintas, dan sialan, aku salah. Sopir juga menodongkan pistol ke arahku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline