Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Pintu

Diperbarui: 7 Agustus 2022   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

windowworld.com

Dia tak bisa menunggu sukses, maka dia melanjutkan tanpanya.

Tampaknya satu strategi yang memadai, karena waktu dan ruang terlibat dalam kesadaran kita, bukan abstraksi di luar pikiran.

Dia menyukai absurditas. Menangani pekerjaan setiap hari dengan absurditas, lalu mengabaikan pekerjaan itu sendiri.

Dan siapa yang bisa memproyeksikan apa yang mungkin muncul? Pikiran itu sendiri tidak dapat diprediksi.

Dia mencuci pakaian, memotong rumput, mengepel lantai. Sementara itu merasa seolah-olah dia harus melakukan sesuatu yang lain, keluar dari kotak, kompetensi tertentu di luar lintasan tugas-tugasnya.

Jika dia bermain kecapi, mengendarai sepeda roda satu atau berbicara bahasa Klingon, bakatnya akan memberikan bobot dan bentuk yang substansial. Orang mungkin akan mengenalnya karena itu, dan mungkin dia bisa berhenti menggeliat dalam pikirannya yang bergejolak penuh amarah.

Tentu saja, kompetensi khusus ini akan memajukan ritmenya sendiri, melibatkan kesabaran dan disiplin, dan tentu saja, pengorbanan.

Dia tidak yakin apakah dia siap untuk itu. Dia merasakan kengerian akibat membayangkan perpindahan lintasan tugas-tugasnya, sebagai satu absurditas alih-alih yang lain.

Dia tak bisa menunggu sukses, maka dia melanjutkan tanpanya.

Dan ketika tidur, dia adalah seseorang yang wajahnya tertelungkup di bantal tetapi matanya tertuju pada pintu-pintu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline