Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kehilangan & Dunianya (2 Fiksi-100-Kata)

Diperbarui: 6 April 2022   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

karawangpost.pikiran-rakyat.com

Kehilangan

"Besok," gumamnya, menatap pepohonan palem dari jendela yang berkabut karena hujan. "Aku akan pergi besok, meninggalkan tempat ini, ketika matahari terbit. Pasti. Aku pergi, besok."

Ketika mereka pertama kali pindah ke kota tepi laut itu, kota itu begitu hidup, cerah, dan jernih.

Hingga kemudian kecelakaan itu terjadi.

Tangannya mengelus perutnya, tempat harapan pernah tumbuh sebelum pupus layu. Dia masih bisa merasakan kehampaan yang teramat menyakitkan, saat harapannya diambil darinya, bersama dengan kemampuannya untuk menjadi seorang ibu.

Saat dia menatap sepatu mungil di lemari dengan nama ‘Amalia’ terukir, banjir air mata terus berlanjut, sementara matahari mulai bersinar cerah di luar sana.

Bandung, 6 April 2022

stuff.co.nz

Dunianya

Setiap Sabtu malam, Mega dan putrinya Puan biasa menghabiskan waktu berjam-jam di jalan buntu depan rumah mereka.  Putrinya di atas sepeda roda tiga merah jambunya, dan Mega berjalan di sampingnya.

Puan melambaikan tangan sambil berseru ‘halo!’ ke setiap rumah, tidak peduli ada atau tidak ada orang di dalam.

"Tidak ada siapa-siapa di sana, Sayang."

“Mungkin ada, Ma. Mereka mungkin hanya mematikan lampu.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline