Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

CMP 26: Takkan Pernah Melupakan

Diperbarui: 10 Oktober 2021   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com

Kamu datang ke sini untuk melihat-

Untuk melihat. Untuk melihatnya. Betul sekali.

Katrin. Istrimu selama enam puluh lima tahun. Kamu ingat dia: rambut yang selalu digulung, celemek yang diikatkan di pinggangnya meskipun dia sudah berhenti memanggang roti sejak jatuh sakit.

Yang memasukkan terlalu banyak susu ke dalam kopimu (dan tetap tersenyum saat meminumnya.)

Kamu memilih tempat ini karena pohon seruni, mengagumi bunga dari tempatmu duduk di bangku taman, meredakan nyeri sendi dan tulang keropos.

Katrin beringsut dan duduk di sampingmu. Punggungnya berderit seperti punggungmu.

"Oh, Hilman." Dia tersenyum. Pelan-pelan, seperti saat itu kau memberinya bunga bakung yang kau petik dari pinggir jalan.

"Kau memakai syal yang kubelikan untukmu."

Kamu menggosok syal lusuh itu di antara jari-jarimu yang gemetar. "Sebagai hadiah ulang tahunku."

Senyumnya miring. "Untuk ulang tahun perkawinan emas. Kamu ingat? Dengan topi pet yang serasi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline