Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Bakat

Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freelancewriting.com

Tidak terlalu buruk, tapi aku bisa membuatnya lebih baik, pikir Mahiwal dalam hati saat dia keluar dari bioskop dan berjalan menyusuri trotoar menuju apartemennya.

Dalam seminggu, dia menonton beberapa film. Tidak gampang membuatnya terkesan, tetapi dia harus mengakui bahwa film yang barusan ditontonnya cukup bagus. Sudut kameranya pas, akting para pemain solid, tetapi tentu saja, seperti film apa pun yang dia tonton, fokusnya pada skenario.

Dia sendiri adalah seorang penulis skenario yang bercita-cita tinggi, bahkan dia memiliki skenario yang sedang dikerjakan.

Mahiwal menyukai cerita yang bagus. Dia tahu benar bahwa cerita yang bagus membuat semua perbedaan dalam sebuah film. Tentu saja, sutradara yang ceroboh atau aktor yang payah dapat mengacaukan cerita yang bagus, tetapi jika mereka tidak ada skenario, maka tidak ada gunanya sutradara atau aktor.

Dia pertama kali menulis ketika masih di SMA. Guru bahasa Indonesia menyemangatinya, dan pada saat kuliah Mahiwal tahu bahwa dia ingin mencari nafkah dengan menulis.

Dia memiliki beberapa cerita pendek yang dimuat dalam majalah kampus.  Dia tahu hasratnya adalh seni. Tentu saja, ibunya bersikeras bahwa dia harus mendapatkan gelar yang berguna untruk masa depan, jadi dia mengambil jurusan teknik komputer, dan karena ternyata cukup sulit untuk menghidupi diri sendiri sebagai penulis, dia mengakui bahwa mungkin ibunya tak sepenuhnya salah.

Bekerja sebagai konsultan untuk sebuah perusahaan teknologi besar, tetapi dalam hatinya dia tahu bahwa dia benar-benar seorang seniman, dan begitu naskah skenarionya selesai, hidupnya akan berubah.

Berjalan menyusuri jalur pedestrian di udara malam yang sejuk, dia memutar ulang film itu di benaknya, memisahkan struktur narasinya, menikmati dialog yang tampak begitu tajam dan alami.

Sambil menyusun daftar bagian favoritnya, dia juga mengkritik momen-momen yang lemah, transisi yang canggung, plot twist yang tidak masuk akal, dan juga inkonsistensi penokohan.

Oh, dia tahu tentang "penundaan kesangsian"-orang-orang menyebutnya "penangguhan ketidakpercayaan", tapi Mahiwal lebih suka istilah ciptaannya sendiri-dan dia tahu bahwa setiap penulis adalah Tuhan dari jagat yang diciptakannya. Tetapi dia suka menemukan kekurangan dalam karya penulis lain dan melihat apakah dia bisa menemukan alternatif yang lebih baik. Mahiwal yakin bahwa dia tidak akan pernah membuat kesalahan semacam itu dalam karyanya. Itulah sebabnya Mahiwal masih mengerjakan naskahnya selama bertahun-tahun. Naskah skenarionya harus sempurna, sesuai dengan standar yang ditetapkannya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline