Lihat ke Halaman Asli

A.RN

TERVERIFIKASI

Freelancer

[Video] Ketika Kabut Asap Merenggut Keceriaan Anak-anak

Diperbarui: 19 September 2019   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studio (dokpri)


Bahwa tidak seharusnya anak kecil menanggung dosa orang tuanya. Mereka seharusnya tumbuh di bawah langit biru, bermain riang di halaman rumah, sambil mendengar kicauan burung.

Saya dapat membayangkan kehidupan mereka saat ini di Tanah Melayu. Ketika hal indah tersebut tiada, matahari bulat merah, langit kuning pekat membakar keceriaan mereka karena ulah orang dewasa yang serakah.

Animasi - Dua Senja

Kisah seorang gadis yang tinggal di sebuah desa yang rindang. kebahagiannya terenggut tatkala perusahaan sawit menginvasi desanya, membakar pohon, mengakibatkan kabut asap yang berujung pada hilangnya kehidupan manusia. 

Turut prihatin atas kabut asap yang menyelimuti atmosfer Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Juga kepada Malaysia dan Singapura yang hingga kini belum bisa bernafas lega. Semoga yang bersalah segera tertangkap!

Behind The Scene
Video ini dibuat pada tahun 2015 lalu, saat saya kuliah dasar animasi. Pada tahun tersebut, tercatat sebagai bencana kabut asap terparah. Kami sepakat untuk membuat stopmotion ini dari sudut pandang anak kecil. 

*Meski perlu lebih gigih agar pergerakannya animasinya halus. Total dibutuhkan 700 lebih foto untuk keseluruhan klip dengan durasi pendek tersebut.

dokpri

dokpri

dokpri

dokpri

bersama team (dokpri)

Team: M Aulia Rahman (Director), Galuh Ratnatika (Writer & Screenplay), Intan Permatasari (Animator 1), Annisati Sauma Ningrum (Animator 2), Septian Bayu Saputro (Photographer), Holy Latifa Algania (Set Builder), Muhammad Naufal (Editor).



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline