Lihat ke Halaman Asli

Aulia Rosanti

Mahasiswa Pendidikan IPA

Teori Test Klasik (Classical Test Theory) dan Teory Respon Butir (Item Response Theory). Apasih Perbedaanya?

Diperbarui: 21 Maret 2023   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam psikometri (pengukuran) terdapat dua teori yang besar yaitu teori test klasik atau biasa disebut Classical Test Theory (CTT) serta Teori Respon Butir atau Item Response Theory (IRT). Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan. Disini akan dibahas mengenai kedua teori tersebut namun sebelum itu , Item Analysis dibedakan menjadi 2 yakni :

  • Teori Tes Klasik (Classical test theory)
  • Laten trait models yakni item response theory dan rasch models

Teori tes klasik (CTT)

Teori ini analisisnya lebih sederhana sehingga teori ini banyak digunakan, fokus dari tes teori ini yaitu secara keseluruhan tidak satu per satu item, Teori ini di rumuskan :

X=T+E

Dimana , X= skor yang didapat ; T=skor asli ; E= Erros atau kesalahan yang sifatnya random

Parameter atau elemen butir didalam CTT

  • Pada tingkat kesulitan item

Yakni antar jumlah responder dengan banyak penjawab item sama perbandingannya

  • Daya diskriminasi item

Kemampuan item dapat membedakan individu yang mempunyai kemampuan yang tinggi dan kemampuan rendah

  • Efektivitas distractor (soal pilgan)

Digunakan untuk melihat jawaban distraktor (yang bukan kunci jawaban) berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu dipilih oleh sebagian besar subjek dari kelompok rendah dan hanya sedikit dipilih oleh kelompok dengan abilitas tinggi

  • Realiabilitas (level tes)

 

Kelebihan Teori tes klasik

  • Analisis lebih sederhana dan mudah dipahami
  • Pemahamannya tidak menuntut pengetahuan mendalam mengenai fungsi distribusi statistik dan model-model matematiknay
  • Sampel yang diperlukan  lebih sedikit jika dibandingkan dengan pendekatan teori respon butir
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline