Lihat ke Halaman Asli

Aulia Azzahra

Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan

Kesenian Tari Desa Kepuharjo, PMM Kelompok 41 UMM Melakukan Pelatihan Tari RA Walisongo

Diperbarui: 19 Maret 2024   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama antara Anak Paud R.A Walisongo, Pelatih Tari Desa Kepuharjo dan PMM 41 (25/01/24) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah untuk mengaplikasikan Hirilisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang yang dimana beranggotakan 5 mahasiswa yaitu Rangga Dewantara P.Y, Barrotut Taqiyah, Aulia Azzahra, Aldita Tyara Sabilla, dan Deva Sefiani dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, yakni bapak M. Khoirul Fuddin, S.E.,M.E .
PMM UMM kelompok 41 mengadakan agenda Memperkenalkan dan Mengajarkan Tarian Kepada Anak-Anak R.A Walisongo Dusun Karangploso Wetan, Desa Kepuharjo, Karangploso, Malang secara langsung pada Kamis pagi (25/01/24).

Sejarah Sanggar Seni Listwa Jagaditha 

Awal mula pada tahun 2010 hingga 2014 Bapak Adi dan Ibu Fita serta beberapa teman diberikan tempat untuk mereka mendirikan sekolah budaya Tunggul Wulung, Tidak hanya tari yang diajarkan namun terdapat kesenian lain seperti tembang, dan lainnya. lalu tidak lama usai, Bapak Adi mulai remaja aktif di kegiatan kampung punya cita-cita memajukan desa lewat kesenian. Akhirnya beliau memulai mendirikan sanggar desa. "Selama 8 tahun perjalanan banyak hal yang sudah dialami mulai dari murid yang hampir mendekati 100 sampai latihan tiap hari bahkan tiap hari 2 sesi serta muridnya berasal dari desa kepuharjo dan desa-desa sekitar" papar Bapak Adi. Ada beberapa kejadian yang mengajurkan untuk berhenti sementara dan sempat putus asa namun diberikan semangat oleh temannya lalu dapat bangkit kembali hingga sekarang. Menurut Bapak Adi, harapan kedepannya terdapat kelas lain selain tari seperti nembang, pembuatan kostum tari. Tetapi masih fokus ke tari.

Kondisi Sanggar Tari Seni Listwa Jagaditha di Balai Desa Kepuharjo (24/01/24) (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Materi tari yang diajarkan di sanggar tepatnya di Balai Desa Kepuharjo terdapat macam-macam mulai dari tari klasik sampai tari dolanan, untuk tari spesifik kepuharjo tidak ada. Penciptaan sebuah tari perlu kajian yang mendalam, Digali dari berbagai aspek. Pembawaan tari dari Indonesia, diajarkan beberapa daerah juga kajian dari teman-teman sendiri sesama seniman. Tari yang diajarkan untuk tingkat PAUD tidak mengambil materi yang susah, seperti tari dolanan. Hal terpenting adalah anak-anak itu motoriknya bergerak dengan baik, koordinasi antara tangan dan kaki bisa menari dengan baik. 

Tari yang dibimbing oleh PMM 41 dan juga bu Fita, supaya mereka terdorong dan tertarik dengan tarian, diikuti dengan kegiatan kuis serta pembagian hadiah bingkisan untuk hadiah kuis dan Anak-Anak bawa pulang, supaya mereka bersemangat, dilanjut dengan Edukasi yang bisa memberi kebermanfaatan soal pengetahuan umum kebudayaan dengan berdinergi Bersama pihak sanggar desa, sehingga kami harap mereka bisa terhubung, dan mengenal apa saja kegiatan yang ada di desa kepuharjo, serta adanya program PMM 41 pun bisa menjadi pembuka jalan untuk pihak sanggar desa dan paud RA Walisongo sehingga kegiatan ini secara sah dijadikan ekstra kulikuler tambahan di dusun karangploso wetan untuk anak yang lain, dan bisa dijadikan perlombaan atau pagelaran lomba kesenian, serta bisa menjadi tonggak semangat pihak sanggar supaya yang ikut sanggar seni Listwa Jagaditha semakin banyak dan semakin mengabdi di bidang kesenian.

Pemberian Edukasi Materi dan Pelatihan Tari oleh Ibu Fita (25/01/24) (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline