Lihat ke Halaman Asli

Aulia Oktafiana

webtoon and movie addict

Kampus Mengajar 2 di SMPN 3 Jatigede

Diperbarui: 12 November 2022   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Minna-san konnichiwa! Nama saya Aulia Oktafiana Raudlatul Jannah, mahasiswa semester 7 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya mengikuti program Kampus Mengajar pada semester 5 kemarin. Untuk teman-teman yang belum tahu, Kampus Mengajar adalah sebuah program yang diluncurkan Kemendikbud. 

Pada program ini mahasiswa ditempatkan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar)  untuk berkolaborasi, beraksi, dan berbakti untuk negeri di sekolah yang ditugaskan, baik jenjang SD maupun SMP. Tujuannya agar mahasiswa bisa memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemik, dengan memberdayakan para mahasiswa untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah Covid-19.

Saya sendiri ditempatkan di SMPN 3 Jatigede Desa Kadu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka. Walaupun sekolah ini berada di wilayah Kabupaten Sumedang, namun lebih dekat jika diakses dari Kabupaten Majalengka. Untuk menuju kesana, saya dan tujuh orang teman lainnya harus menempuh perjalanan sejauh 52 km atau selama satu setengah jam menggunakan kendaraan bermotor dari pusat Kota Sumedang. 

Selain jarak yang jauh, jalur yang dilalui pun cukup menantang. Sepanjang jalan raya, kami harus beriringan dengan truk-truk besar bermuatan pasir, diteruskan dengan jalur perkebunan mangga gincu yang merupakan hasil bumi khas dari Kabupaten Majalengka. Hingga sampailah kami pada sebuah jembatan gantung sepanjang 100m, yang menjadi jalur penghubung kami ke Desa Kadu.  Dan setelah perjalanan yang panjang dan cukup memacu adrenalin pun, akhirnya sampailah kami di SMPN 3 Jatigede.

Program ini dilaksanakan selama lima bulan penuh dari bulan agustus hingga bulan desember. Kami melaksanakan program yang sudah direncanakan bersama anggota kelompok dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Berdasarkan pembekalan yang diberikan pihak Kemendikbud, program kami berfokus pada literasi dan numerasi, administrasi, juga adaptasi teknologi.

1. Literasi dan Numerasi

Dua bulan dari program ini dimulai, yaitu pada bulan oktober, SMPN 3 Jatigede akan mengikuti Asesmen Kompetensi Nasional (AKM) berbasis komputer. AKM adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi dan numerasi. 

Untuk membantu mempersiapkan hal tersebut, saya dan rekan mahasiswa lainnya memberi upaya penguatan literasi dan numerasi terhadap siswa. Bentuk penguatan yang diberikan berupa mengerjakan latihan-latihan soal yang dilakukan secara intensif selama 2 minggu. 

Pada proses ini, kami selalu berusaha meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa. Misalnya dengan meminta siswa memberikan alasan dibalik jawaban yang mereka beri saat menjawab setiap soal latihan. Karena terlepas dari salah benarnya, setiap jawaban yang siswa berikan telah melalui proses berfikir yang kompleks. 

Kami juga memberi kesempatan kepada siswa yang lebih cepat paham, untuk memberi penjelasan versinya, kepada teman-temannya. Hal ini bertujuan agar siswa lain yang belum paham, akan lebih memahami pelajaran apabila dijelaskan dengan Bahasa yang mudah dipahami teman sebayanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline