Lihat ke Halaman Asli

Si Tuli dan Si Bisu

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awal dan akhir, bisu.

Terlontar ujung ke ujung, namun segaris.

Awal berakhir dengan awalan baru.

Selalu seperti itu,

Tak pernah kian berhenti,

Mereka terus berputar dalam kefanaan.

Aku berawal sebuah nafas,

Aku berakhir sehela nafas.

Diantara awal dan akhir aku belajar,

Ilmu kuasa dasyatnya cinta.



Aku dan kamu, tuli.

Berhimpit satu millimeter dan segaris.

Mata coklat di bawah matahari,

Dengan ombak laut merdu bernyanyi.

Mereka bisa bilang banyak tentang antara.

Namun si tuli, tidak bisa mendengar melodi mereka.

Biar mereka berbicara dengan tembok,

Biar kita di dunia kita sendiri.

Hanya berbicara bahasa hati.



Biarkan awal dan akhir berputar dalam kefanaan.

Hidup dan kelanjutannya akan

Terus begini.

Biarkan aku dan kamu berputar dalam dunia sendiri.

Seperti itu, aku akan mencintaimu

Terus begini.



Untukmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline