Lihat ke Halaman Asli

astri meilana

Universitas Negeri Surabaya

Darurat Kesehatan Psikologis Mahasiswa Dengan Banyaknya Kasus Bunuh Diri

Diperbarui: 17 Desember 2023   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Surabaya, 17 Desember 2023 - Kasus bunuh diri sedang menjadi perbincangan hangat utamanya dalam rana perkuliahan. Setidaknya ada lebih dari 3 kasus bunuh diri yang dilakukan oleh  mahasiswa, baik karena masalah perkuliahan, keluarga, ataupun cinta. Sangat disayangkan generasi saat ini banyak yang kehilangan arah dan berakhir begitu saja.

Kondisi psikologis mahasiswa perlu jadi fokus utama saat ini

Salah satu kasus bunuh diri yang terjadi diakibatkan oleh stress  saat menyelasaikan tugas akhir atau biasanya disebut dengan skripsi. Meskipun menteri pendidikan kini telah mengeluarkan kebijakan tidak wajib skripsi, namun nyatanya kebijakan itu belum sepenuhnya mengatasi permasalahan yang ada apada mahasiswa, karena kebijakan kembali ke pihak universitas masing-masing. Hal itu mengapa kemudian yang seharusnya menjadi fokus utama sekarang adalah kesehatan psikis seorang mahasiswa yang harus diutamakan. Bagaimana lingkungan kampus dapat menjadi tempat yang nyaman, bukan dari aspek ada atau tidaknya lagi skripsi saja, tapi tentang seluruh elemen di alamnya. Interaksi antara mahasiswa dan dosen, teman-teman yang mendukung dan berproses bersama, serta wadah-wadah yang menaungi segala keresahan mahasiswa harus aktif berperan dalam mewujudkan psikologis yang baik bagi seluruh mahasiswa. 

Kekerasan seksual bukankah faktor paling utama?

Tidak ada yang pernah membenarkan kekerasan seksual apapun jenisnya dan siapaun pelakunya! Memang akhir-akhir ini marak pula kasus kekerasan seksual yang mana merugikan pihaknya hingga bunuh diri. Negara telah bertindak tegas dalam pasal 289 s.d. 296 KUHP terkait tindak kekerasan seksual. Mirisnya, pelaku utamanya adalah orang-orang terdekat. Indonesia darurat akan kesehatan mental utamanya dalam rana pelajar ataupun mahasiswa. Kasus bunuh diri akan terus bertambah mungkin hingga akhir tahun jika tidak segera diatasi dengan baik dan tanggap.

Sejatinya mereka yang mengakhiri hidupnya pasti memiliki alasan tersendiri untuk tidak bertahan hidup. Tapi ketika ada kesempatan untuk merangkul mereka yang membutuhkan empati dari kita mengapa tidak? Mahasiswa tidak membuka lembaran baru untuk ditulis dengan pena yang hitam hingga lembaran terkahir, mereka pasti punya impian dengan warna-warna indah hingga halaman yang tidak terbatas selanjutnya. Jika para pelaku kebijakan tidak segera turun tangan, suara anak muda yang dipertanyakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline