Lihat ke Halaman Asli

Mendaratkan Bintang-bintang ke Bumi

Diperbarui: 9 November 2017   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup itu memproses peristiwa dan respon dalam piring waktu dan tempat. Bagi kaum muda layak mendengar pidato Bung Karno yang dengan mengajak bersama sepuluh orang muda militant mau merubah dunia. Sebab kaum muda itu sudah meletakkan impiannya cita-citanya diantara bintang bintang dilangit.

Bagi lelaki perempuan mendekati masa purnatugas mempertanyakan pada diri ini : sudahkah aku berhasil mendaratkan impian2ku menjadi kenyataan. Mereka ini semua mulai mengingat pesan simbah-simbah : Sabegja-begjane wong kang lali, isih luwih begja wong kang eling lan waspada. Semujur-mujur mana orang lupa, masih pasti mujur orang yang sadar dan waspada.

Dari pustaka Jawa yang pada umumnya memuat ajaran dan Kawruh Jiwa, selalu merunut sistematika tersirat :  Misteri realita metafisika, Kawruh jiwa atau psikologi, menuju ke petunjuk etika atau tindakan nyata dalam perilaku.

Sementara itu Pembina pribadi/kelompok masyarakat bekerja keras mengupas bersama binaannya problema hidup keseharian, menganalisa, mencari referensi, menyusun solusi dan rencana kerja sampai pada nanti membuat evaluasi. Hasil proses ini selalu pada dirumuskannya pedoman kerja atau tuntunan perilaku.

Demikian maka pembicaraan kita disini mulai dari visi dan kata-kata. Merenung sederhana. Mengerti makna merenung sederhana. Merenung Sederhana.

Sederhana, bersahaja, tidak berbelit, tidak macem2, simpleks (sunplex), sedang2, satu lapis tidak berlapis2, biasanya tidak rumit. Kesederhanaan, sifat sederhana, hal sederhana. Menyederhanakan, membuat sederhana, mengurangi tambahan-tambahan, mengurang hingga menghilangkan lapisan / hiasan / tambahan.

Penyederhanaan , upaya/usaha membuat sederhana, pekerjaan yang sering justru membuat tidak sederhana, atau sering menggunakan sarana2 yang tidak sederhana. Jadi kadang Penyederhanaan melalui kerja yang rumit. Jadi ternyata : Mencapai yang sederhana itu justru kadang tidak sederhana, alias rumit.

Akan tetapi dari merenungkan pembagai cara pendekatan banyak pihak, anak muda, orang dewasa purna tugas, Pembina masyarakat saya melihat bahwa beberapa hal itu menghasilkan pencerahan dan medapatkan visi.

Lahirnya Visi itu dari Pencerahan yang disebabkan :

  1. Pengalaman pahit  atau yang dinilai negative. Seperti kelompok masyarakat yang mencari solusi atas problema keseharian itu. 
  2. Kejenuhan  adalah bentuk selfkritik yang menunjukkan bahwa akal budi dan pengalaman hidup bergerak dinamis. Orang tidak puas dan membutuhkan pembaharuan. Juga ingin memenuhi jiwa kreatifnya yang terus ingin maju.
  3. Motivasi dari Ketidakpastian,saya suka dengan istilah ketakutan eksistensial,adalah kegalauan yang melekat pada keberadaan/eksistensi kita. Hal ini yang mendorong untuk mencari pencerahan kepada agama atau Ketuhanan.
  4. "Learning by Doing" .Apabila kita memperhatikan secara focus proses kehidupan, tampak bahwa manusia itu selalu belajar dan mendapat pembelajaran dari praktek hidupnya. Pembelajaran itu memberi buahpikir yang terstruktur mudah terpahami untuk selalu digunakan, itulah Visi.
  5. Visi, yang berhasil terrumuskan atau tercetak dibenak, biasanya juga terproses dan sambil menjadi obor dan panduan hidup, tetap akan menghasilkan visi terbarunya dikemudiannya. Maka harus ada perjalanan peziarahan kehidupan untuk terus bervisi dan bermisi.
  6. Dalam peziarahan kehidupan kebanyakan orang visinya sesuai dengan perkembangan jenjang  usianya, dengan masing-masing tuntutan hidupnya. Seperti ajaran Jawa bilang dari Sangkan menuju Paran dan itu Manunggaling kawula lan Gusti melalui pembersihan diri atau pengosongan diri menjadi Suwung atau Kosong, maka memang Sederhana, Penyederhanaan diri, penyederhanaan hidup menjadi semakin urgen.

Beberapa indikasi pada sikap orang bersahaja, gaya hidup sederhana :

a.Menerima apa adanya. Hal itu dibenarkan oleh filpsof barat juga seperti kata Laura Ingalls Wilder, penulis Amerika 1807-1892, "Sesuatu yang manis dan sederhana dalam kehidupan itu adalah apabila segalanya yang nyata dan benar adanya." Dan juga : "Sebenarnya sedikit saja yang dituntut untuk hidup bahagia" (Marcus Aurelius, 1882-1956, novelis dan sastrawan Inggris).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline