Lihat ke Halaman Asli

"Diselamatkan"... Dalam Prosa Kehidupan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Endapan hati disaat-saat Tuhan lewat melimpahkan kebahagiaan yang ternyata harus dibagikan. Sebab Tuhan tiada henti terus membagi bagi rahmat kemurahan HatiNya yang selalu tumpah ruah.

Ada yang diselamatkan oleh momentum dan peluang-peluang yang tercecer dijalanan. Bukan pada peristiwa besar. Karena Karyanya khusus untuk orang orang lemah tersingkir dari kisaran rekayasa dunia yang disebritikan. Sementara sikecil mengaparkan diri tersandarkanpada Karya KeselamatanNya.

Tantangan demi tantangan menggumuli manusia umatNya. Tetapi kita lupa asal muasal dan arah tujuan penziarahan, karena diaboli diaboli dunia mengibuli membuat kita lelap dalam lupa. Kendati daya juang dimaksimalkan mustahilmanusia ini bangkit tanpa dibangkitkan.

Ketika mata nalar naluri, ketika mata hati dan nurani memandang wajah keberasan wajah semesta alam. Ketika kesadaran diri menemukan dosa perkataan, perbuatan, kelalaian dan itu adalah pengingkaran Maha Cinta illahi yang ternodaibermetaformosa menjadiDerita Hati tiada tara tiada terobatibagi manusia. Maha Cinta itulah Maha Derita. Lengkaplah sudah dan itu Penyelamatan bagi kita.

Mahkota duri dikepala turun kehati mengucur air dan darah memandikan dosa dan kematian, misteri yang rumit diselami dipahami sedalam kasih setia ditelaga sukma yang tenggelam didasar malam kelam dan di hari ketiga dimegahkan dengan kebangkitan didalam kemuliaan yang maha besar.

Kini kami sadar sesadarnya kematiannya membunuh kematian, kebangkitannya memuliakan kehidupan. Kini kami segar sesegarnya kehidupannya adalah jalan kebenaran dan keselamatan buat kami disini. Kendatikami mati akan dihidupkan, kami sakit akan disembuhkan, kami jatuh akan diangkat berdiri lagi.

Momentum berkah ada ditengah tengah kita, peluang-peluang bangkit ada di depan mata kita. Semua berkat sekali peristiwa besar yang dalam simbolisasi sehari hari diulang kembalisetiap hari. Peluang yang sangat sering diabaikan seperti doa biarawan diabaikan oleh berandalan jalanan.

Wahai kawan dimanakah kalian, masihkah kau ikuti kesangsian dengan kata pengkhianatan dan pengingkaran di pagi itu. Ayam berkokok akan selalu menjadi saksi kelemahan dan kelalaianmu. Mari kita bersaksi dan ber-aksikarena kita diselamatkan kita dipanggil menjadi berkah keselamatan.

Selamat Paskah untuk anda (yang merayakan).

Salam Damai untuk semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline