Lihat ke Halaman Asli

Asti Sundari

Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Pak Jaka, Petani Padi Kaya Solusi di Masa Mendatang

Diperbarui: 24 September 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi Penulis

(Menjawab Artikel : Indonesia Terancam Warganya tak mau jadi Petani pada 2063 dipost oleh vicent.id)

Penulis : Mahasiswa Departemen Sains dan Pengembangan Masyarakat, IPB University

Sektor Pertanian sepertinya selalu menjadi akar hidup bagi setiap sisi kehidupan masyarakat Indonesia, selain beras merupakan kebutuhan pangan yang utama bagi sebagian besar wilayah di Indonesia, sayuran dan palawija pun sangat menunjang kebutuhannya di Pasar Lokal. 

Isu sektor pertanian yang disampaikan oleh Bappenas RI seperti yang termuat dalam artikel diatas, bahwa pada tahun 2063 Indonesia akan semakin kehilangan Populasi Petani seiring menurunnya trend aktivitas masyarakat dalam mata pencaharian sebagai petani atau mengolah lahan garapan pertanian. 

Diskusi ini memang sangat hangat dan strategis seolah berbagai pihak mendeskripsikan kemunduran dan ketidakpulihan berbagai bentuk intervensi pertanian agar semakin berkembang secara kuantitas dan kualitas namun tidak kunjung menunujukan ketercapaian target Nasional.

Pak Jaka (dokpri)

Dari sudut "Sawah Leweung" sebutan sebagian masyarakat, yang selalu memunculkan keyakinan yang tinggi. 

Sawah Leweung atau Lahan Pertanian yang terletak di bawah kaki gunung dengan sulit akses bagi beberapa teknologi pertanian yang akan digunakan pada garapan lahan tersebut tetapi air sangat melimpah ruah meski Irigasi Perairan belum kunjung terbangun. 

Pak Jaka, yang beralih profesi menjadi Petani sejak 10 Tahun lalu dengan seiring berjalannya waktu  menemukan proses ketenangan hidup sejak memilih jalan menjadi Petani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Menantu Pak Jaka (dokpri)

Pak Jaka Menjawabnya "Saya mah percaya kang, Menantu saya pasti bisa teruskan jejak saya 40 tahun akan datang dengan anak-anaknya. Karena saya mah cuman punya anak perempuan, yang bisa saya ajak ya menantu saya, setelah ia bekerja 10 Tahun di Pabrik dan merasa jenuh, Setahun lalu saya ajak bertani padi kemudian Cabai dia mau diajak, persoalan modal kita cari pasti ada jalan. Alhamdulillah kang hasilnya kerasa tahun kemarin dari Padi apalagi Cabai yang sangat menguntungkan jadi kita bisa lebih tenang nyekolahin anak" Ungkap Pak Jaka diringi senyum sumringah menantunya, Kang Enday.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline