Lihat ke Halaman Asli

Arya Maulana Saleh

Pengusaha Muda

Dampak Virus Covid-19 terhadap Sektor Perekonomian Dunia dan Indonesia

Diperbarui: 13 Mei 2020   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

NAMA: Arya Maulana Saleh
NPM: 1751020019
PRODI: Perbankan Syariah
MATKUL: Aset Liability Manajemen
DOSEN: Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I

Virus corona atau COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga pada Perekonomian dunia dan termasuk di Indonesia. Dikutip dari CNN Indonesia, Menkeu RI mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia hanya akan mencapai 2,3 %. Bahkan dalam situasi terburuk ekonomi bisa minus hingga 0,4%.

Penyebab dari hal ini karna turunnya konsumsi dan investasi baik dari sektor industri,pariwisata dan sektor lainnya. Jumlah kasus positif virus corona di indonesia semakin bertambah update terakhir yang saya dapat yaitu mencapai 5.923 kasus indonesia kini menjadi yang tertinggi di negara ASEAN.Dan ini akan bisa bertambah terus jika kita tidak mengikuti anjuran,larangan dan peraturan dari pemerintah.

Dampak virus corona pada perekonomian indonesia mengakibatkan kurs dollar terhadap rupiah melemah hingga mencapai Rp.16.000 Per dollar Amerika. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terjadi penurunan dalam beberapa minggu terakhir.

Alhamdulillah Nilai tukar rupiah terhadap dollar US menguat selama pekan ini  nilai tukar rupiah mengalami penguatan 2,6% dan Rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik pekan ini di Benua Asia. Pada perdagangan pekan ini rupiah melesat 0,77% ke Rp.15.480/US$ hingga 1,63% di Rp.15.345/US$ dan meski harus terpangkas menjadi 1,28% di Rp.15.400/US$.

Penguatan rupiah jauh meninggalkan yang sebelumnya yaitu Rp.16.000/US$ akibat membaiknya sentimen pelaku pasar karena kepanikan di pasar global mulai mereda, dan kita patut mengapresiasi kinerja Bank Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa kurs rupiah masih terlalu murah dibandingkan dgn funamentalnya ia yakin rupiah akan terus bergerak mencapai 15.000/US$ hingga akhir tahun 2020.

BI juga menurunkan GWM Valas bank umum konvensional 4% kemudian memperluas jenis underlying transaksi bagi investor asing dan mempermudah para investor global menggunakan bank kustodi. Dampak wabah corona ini sentimen risk-off lansung melejit dipasar keuangan global,Bursa saham banjir tinta merah,pasar komoditi melempem an beragam mata uang mengalami pergolakan.

Dalam situasi seperti ini pelaku pasar lebih tertarik utk berinvestasi pada aset-aset safe heaven dan aset berlikuiditas tinggi seperti gold dan obligasi pemerintah AS.Semoga pandemi global ini segera berlalu,agar ekonomi indonesia dan dunia kembali membaik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline