Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Sebuah Mimpi IV

Diperbarui: 27 Agustus 2022   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Konvoi bus kami meneruskan rutenya. Kali ini siputnya sudah mati. Jalannya sudah secepat kendik yang memburu bokong orang. Adrenalin kami mulai berpacu. Beruntng kesehatan mental kami masih wajar. Tidak ada yang sempat berpikir hal-hal suicidal. Setidaknya kecepatan celeng ini menyejukkan kegelisahan kami soal waktu tempuh. Tentu kalau waktu tempuhnya lama, nanti kami tidak bisa puas bermain di lokasi tujuan kami. Kecepatan siput tadi cukup membangkitkan semangat pesimisme jiwa kami. Beruntung, siputnya mati.

Kegembiran kami pun bertahan singkat. Konvoi memutuskan untuk berhenti sejenak. Kami menepi di sisi kiri Jalan Kubang Raya yang sudah bebas kubangan jin. Kenangan pilu beberapa menit lalu, di depan gerbang sekolah, kembali bangkit di ingatan kami. Rasa takutnya nyata. Begitulah, segera terealisasikan. Hawa dunia. Hawa mesin. Hawa pikiran. Semua menyatu padu. Panas bukan sekedar membara. Terlebih jarum jam bergerak tanpa ampun. Entah berapa lama kami harus menunggu di sini. 

Kami hanya celingukan. Memandang kiri-kanan. Saling tatap batang hidung. Selagi bus kami ini merem, roda-roda kelas rendah mendahului dengan hidung besarnya. Bukan cuma satu-dua-tiga-empat, entah berapa banyak yang telah menertawakan kegerahan kami sedari tadi.

Kami berhenti di dekat sebuah warung oleh-oleh. Penampakan warungnya saja sudah kentara. Terlebih, spanduk besar dengan tulisan besar dipampang di atas pintu utama. "Oleh-Oleh Khas Riau," tulisannya. Ada banyak macam yang ditawarkan oleh empu warung. Paling kentara ketan durian. Ada pula lemang dan durian. Serba durian. Jelaslah serba durian ini paling kami soroti. Paling kami Ingat. Paling mudah kami hayati bacaannya. Durian memang esensi buah manis terbaik di lidah kami. Tapi, melihat para supir bus mengarah ke sana, kami penasaran bukan main. Apa yang dicari?

Ditulis di Pekanbaru pada 26 Juli 2022

Pembaca dapat melihat artikel sebelumnya di sini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline