Lihat ke Halaman Asli

Resa Amelia Utami

Anak SastRantau | Tidak menyukai ikan dan kucing padahal satu diantaranya menyukai yang lain | IG : @ru.amelia

Kamu Kolektor Barang? Pasti Punya Sifat-sifat Positif Ini

Diperbarui: 5 Mei 2021   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kidscreen.com

Kegiatan mengoleksi barang tertentu biasanya identik dengan hobi yang pemenuhannya ada pada tahap sekunder atau bahkan tersier. Uniknya, seorang kolektor alan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya itu. Bukan hanya sekadar menimbulkan kepuasan emosi, seorang kolektor terindikasi memiliki sifat-sifat positif ini. 

1) Bertanggung Jawab

Mengoleksi barang berarti mempertahankan yang lama dan menyandingkannya dengan yang baru. Untuk dapat dikatakan koleksi, tidak akan ada cerita barang baru dibeli karena barang lama rusak. Itu namanya ganti barang dan bukan koleksi barang, hehe. Seorang kolektor sudah tentu memiliki tanggung jawab merawat barang koleksinya terjaga dari aus, dimakan rayap, berkarat, atau hal-hal lain yang membuatnya rusak. Perawatan yang telaten menunjukkan tanggung jawabnya dalam menjaga sesuatu setelah transaksi dilakukan. 

2) Tujuan Hidup Yang Jelas

Setiap orang memiliki minat yang unik satu sama lain. Demikian pula seorang kolektor barang, tidak semuanya hobi mengoleksi perangko. Ada juga yang mengoleksi action figure, kaset, jam tangan, hingga barang-barang branded. Meski begitu, seorang kolektor ternyata memiliki kesamaan. Sama-sama memiliki tujuan hidup yang diperjuangkan. Bayangkan saja, setiap kali gaji bulanannya cair, otaknya akan langsung berpikir bagaimana caranya mengalokasikan uang untuk menambah koleksi baru. Di saat beberapa orang kebingungan mengalokasikan uang lebihnya untuk apa, hal itu tidak berlaku bagi si kolektor yang barangkali sudah punya wishlist barang koleksi hinga beberapa bulan. 

3) Tekad Yang Kuat

Banyak kisah kolektor dengan perjuangannya yang tak mudah dalam mendapatkan barang yang mereka inginkan. Dari mulai barangnya langka hingga harganya selangit. Dibutuhkan tekad kuat untuk memenuhi etalase koleksinya dengan edisi terbaru. Tanpa tekad  kuat, berakhirlah masa menyandang status sebagai kolektor. Berbagai cara dilakukan, seperti menabung dengan penuh kesabaran agar uang terkumpul dan cukup untuk dibelikan barang yang diinginkan. 

4) Melek Investasi

Barang-barang koleksi yang memiliki harga fantastis ternyata bisa jadi cara efektif untuk investasi. Yang mana sewaktu-waktu saat gairah mengoleksi sudah surut, barang tersebut bisa di jual kembali. Contohnya koleksi tas-tas branded, mobil sport, dan banyak lagi barang mahal yang saya sendiri pun belum kebayang akan mengoleksinya atau tidak.

5) Komitmen

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline