Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Secuil Tentang Kompasianer of The Year 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1385225056826369486

[caption id="attachment_303830" align="aligncenter" width="300" caption="Minjem gambar Admin Kompasiana... "][/caption]

Alhamdulillahirabbil Alamien.

Tiga anak bangsa itu, usai memantik Kompasianer of The Year 2013. Ditilik dari sisi akademika, Ira Oemar, Yusran Darmawan, Fandi Sido. Ketiganya, sungguhlah metodik dalam menulis, tertuang-tuang dengan artikulasi yang elegan dan 'tegas'. Haruku usai dikabarkan via BBM oleh seorang sahabat, tentang peraih Kompasianer of The Year 2013:

Ira Oemar

Kompasianer tangguh ini, bercorak 'ekstrim', ulet menayangkan artikel. Fakta, data dan penampakan gambar yang bertalian dengan artikelnya, sungguh meyakinkan pembaca. 'Macan' Kompasiana ini, tiada pernah bermain-main dalam meluncurkan opini, ide dan respon atas gejala 'chaos' politik di tanah air. Alangkah sulit bersua dengan sosok Kompasianer serupa Ira Oemar, kerap kepalaku tergeleng-geleng memlototi artikel-artikelnya. Bak halaman Kompasiana tiada cukup-cukupnya, begitu itulah daya tahan seorang Ira Oemar dalam setiap kolom-kolomnya.

Tak cukup kalimat untuk mengurai siapa Ira Oemar dari sudut artikelnya, saya sungkan berapresiasi dari tilikan sosok Ira Oemar, walau saya mengenalnya via interaksi sosial media. Saranku untuk Ira Oemar, artikelnya sebisa mungkin di-sangkil mangkus-kan agar mataku tak segera lelah...hehehehe

Yusran Darmawan

Karakter khas, di tiap artikel Yusran Darmawan: taste susastranya, berdecak-decak, memesona dan manis sekali dalam mewartakan kejadian. Kala membaca tulisan Yusran Darmawan, saya dihidangkan tiga dimensi secara simultan: Ya reportase, ya opini, ya susastra. Ia teramat sukses menghipnotis pembaca dengan untaian-untaian paragraf padu, connected, dan mengasyikkan.

Pun tiada genap harfiah kukatakan padanya atas piawainya melambung-lambungkan kata demi kata, ia sangat 'berani' memainkan kosa kata yang terbilang aneh. Contoh dua kata yang pernah dituliskannya: "Menggantang Asap" sebagai representasi dari perbuatan sia-sia. Yusran cakap menyulap berita 'mati' menjadi 'hidup bergelora' bak artikelnya soal Harry Potter di Makassar dan Menatap Aceh dari Amerika Serikat. Saranku: rajin-rajinlah menulis yah....Hahaha

Fandi Sido

Sepuluh nominasi Fiksianer 2013, punya muatan plus. Kesepuluh orang ini, miliki style, itu cerminan kuat dari tiap fiksianer. Satu perkara yang membuatku tercengang akan seorang Fandi Sido, ia berani 'menodong' tema-tema unik, judul cerpen yang unik pula. Toleh saja dengan tiga judul cerpennya: Komet, Eskapolog dan Siapa yang Dipeluk Tatiana?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline