Lihat ke Halaman Asli

Abdur Rouf

Mahasiswa IAIN Jember

Aliran-aliran Filsafat Pendidikan

Diperbarui: 4 April 2020   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Progressivisme

Progressivisme berasal dari kata progresip yang diserap dari kosakata Bahasa inggris progressive yang mendapat akhiran -isme.  Progres dalam bahasa inggris bermakna kemajuan atau maju, sedangkan progressive artinya orang yang progresip. Sehingga progressivisme adalah faham tentang bergerak cepat, entah itu berkenaan dengan pemikiran, tindakan, antisipasi atau yang lainnya. Di dalam sifat progressivisme yaitu dibagi menjadi dua sifat negatif dan sifat positif.

Sifat itu dikatakan negatif dalam arti bahwa, progressivisme menolak otoritarisme dan absolutisme dalam segala bentuk, seperti misalnya terdapat dalam agama, politik, etika, dan epistimologi. Positif dalam arti, bahwa progressivisme meanruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah dari manusia, kekuatan-kekuatan yang di warisi manusia sejak lahir. 

2. Esensialisme 

Esensialisme berasal dari kosakata bahasa inggris esensials yang aryinya hal-hal yang perlu, barang-barang yang perlu, dan sifat-sifat dasar yang mendapat akhiran -isme. Sehingga esensialisme dapat diartikan faham/aliran yang memiliki karakteristik  mendasar yang perlu, mengenai hakikatnya sebagai manusia. jadi, yang  dimaksud dengan sifat mendasar manusia adalah fitrah manusia itu sendiri. Secara fitrah, manusia adalah lemah dan terbatas, ia tidak mengetahui hakikat dirinya dan alam sekitarnya yang ia tidak bisa menjangkaunya dengan akal, sehingga ia membutuhkan informasi  dari yang maha tahu. 

3. Perennialisme

Perennialisme berasal dari kosakata bahasa inggris yang artinya kekal fan abadi yang mendapat akhiran -isme .  Perennialisme adalah kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat keka abadi,  dan pendidikan yang berpijak pada aliran ini berperen untuk mengembalikan keadaan manusia di zaman modern sekarang ini kepada kebudayaan lama  karena krisis kehidupan umat sekarang tidak bercermin pada kesuksesan zaman dahulu. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline