Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Drama Liar Grup E, Jerman Tersingkir, Jepang Juara Grup

Diperbarui: 2 Desember 2022   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kosta Rika vs Jerman di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Jumat 1 Desember 2022 dini hari WIB. (AFP/FRANCK FIFE) via Kompas.com

Bek Jerman, Antonio Rudiger terduduk cukup lama, nampak sangat sedih. Tak lama kemudian Kiper Kosta Rika, Keylor Navaz datang mengiburnya, menguatkannya. Fortifikasi yang mungkin tak ada gunanya. Der Panzer terluka terlalu dalam. Tersingkir di fase grup dalam dua edisi Piala Dunia terakhir.

Di Khalifa Stadium, pemandangan berbeda tersaji. Maya Yoshida dkk bersorak kegirangan setelah laga usai. Kemenangan 2-1 atas Spanyol, membuat mereka  lolos dari Grup E, tetapi juga menjadi pemuncak grup, unggul dua poin atas Spanyol sebagai runner-up.

***

Saya kira siapapun yang menjadi saksi bagaimana dua laga akhir grup E ini berlangsung, akan setuju bahwa inilah partai yang membuat detak jantung para pendukung keempat tim di grup ini dibuat berdebar tak henti.

Mengapa demikian? Keempat tim masih mempunyai peluang lolos hingga laga terakhir. Spanyol yang menjadi pemuncak grup saja dengan poin empat, bisa tersingkir, jikalau Kosta Rika mengalahkan Jerman, dan La Furia Roja kalah atas Jepang.

Dan drama liar  bahkan sempat terjadi hingga di menit ke-70-an. Saat itu, Jepang sudah unggul 2-1 atas Spanyol dan Kosta Rika juga unggul dengan skor yang sama atas Jepang.

Hebatnya, kedua tim yang tidak diunggulkan di grup ini, Jepang dan Kosta Rika melakukan come back atas keunggulan tim yang lebih tangguh,  Spanyol dan Jerman.

Gol Ritsu Doan dan Tanaka di babak kedua membalikan keunggulan Spanyol melalui Alvaro Morata di babak pertama. Di laga ini, titik kelemahan Spanyol yang sempat superior di laga awal atas Kosta Rika telah nampak.

Dalam pressing ketat false nine ala Luis Enrique, mereka akan keteteran menghadapi serangan balik tim yang mengandalkan kecepatan para pemain seperti Jepang. 

Selain itu, tak ada gading yang tak retak. Memainkan bek kiri muda, A Balde, seperti menjadi sebuah perjudian yang tak berhasil Dua kesalahan bek muda ini, menjadi awal terciptanya dua gol Jepang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline