Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Mencermati Sisi Lemah Garuda Asia

Diperbarui: 10 Agustus 2018   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagus Kahfi bersiap menghadapi Thailand di Final I Gambar : Antara

Timnas Indonesia U-16 atau juga disebut dengan Garuda Asia tampil luar biasa sepanjang Piala AFF 2018. Selama turnamen, David Maulana cs sukses membuat catatan impresif dengan meraih enam kemenangan tanpa sekalipun menuai hasil seri dan menderita kekalahan.

Di fase grup, poin sempurna 15 diraih dari lima kali kemenangan dilanjutkan dengan kemenangan 1-0 atas Malaysia di laga semi final melalui gol penalti Bagus Kahfi. Kemenangan yang membawa Garuda Asia akan berhadapan dengan Thailand di laga final Sabtu besok.

Catatan itu juga semakin lengkap dengan permainan cantik yang tersaji di lapangan dan penampilan skill yang istimewa dari nama-nama seperti Brylian Negiehta, Andre Oktaviansyah M. Supriadi dan tentunya sang top scorer, Bagus Kahfi.

Di tengah euforia kegembiraan seluruh rakyat Indonesia ini,  muncul sebuah pertanyaan jelang laga melawan Thailand, apakah Garuda Asia sudah menjadi tim yang sangat sempurna atau masih ada yang perlu dicermati dan diatasi?  Di dalam semangat membangun, harus diakui Garuda Asia tetap memiliki sisi lemah yang harus dicermati jelang laga melawan Thailand ini.

Paling tidak ada 3 (tiga) hal yang dapat diperhatikan sebagai sisi lemah Garuda Asia.

Pertama, timnas U-16 masih belum terlihat ampuh mengatasi serangan balik cepat tim lawan.

Permainan total football ala Garuda Asia memanfaatkan hampir semua lini untuk membantu penyerangan termasuk kedua full back kiri dan kanan dari lini pertahanan. Namun disinilah kelemahannya. Kedua full back yang membantu serangan tersebut dapat menyisakan lubang yang dapat dimanfaatkan tim lawan apalagi jika lawan juga memiliki pemain depan dengan kecepatan lari yang mumpuni.

Hal ini dapat diperhatikan dari proses terjadinya satu gol dari Vietnam yang tercipta ke gawang Garuda Asia dan juga terlihat dari bagaimana Myanmar sangat  merepotkan Garuda Asia dalam laga fase grup. 

Menghadapi Thailand hal ini mesti dicermati dan diberikan perhatian yang lebihsungguh. Posisi bek sayap yang kemungkinan besar ditempati oleh Bagas Kahfi dan M.Yudha harus berpikir cerdas sebelum membantu serangan, atau memastikan sudah ada back up dari pemain lain ketika menerima serangan balik lawan  karena Thailand memiliki pemain depan yang memiliki kecepatan mumpuni.

Kedua, soal emosi punggawa Garuda Asia yang mudah terpancing lawan.

Satu kartu merah saat melawan Vietnam dan satu hukuman penalti yang diderita saat melawan Myanmar diawali oleh tindakan terpancing oleh provokasi dari tim lawan. Kedua pertandingan itu memang tersaji dengan tensi yang tinggi. Pemain bertarung di lapangan bukan saja secara fisik saja tetapi juga secara mental menghadapi lawan yang mampu memanfaatkan hal itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline