Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Jangan Paksa Argentina Menjadi Seperti Barcelona, Sampaoli!

Diperbarui: 29 Maret 2018   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Higuain, Argentina saat dikalahkan Spanyol I Gambar :fulltime

Kepala pria bernama Jorge Sampaoli yang plontos itu  terlihat semakin mengkilat. Papan skor di Stadion Wanda Metropolitano menunjukan 4-1, sesudah Thiago Alcantara membuat Willy Cabalerro mati langkah di gawangnya. Sampaoli tak mampu berkata apa-apa, hanya berjalan sambil menunduk masuk kembali ke dalam bench.

Sampaoli seperti orang bingung dan putus asa. Tak lama kemudian, Striker Celta Vigo, Iago Aspas serta gelandang Real Madrid, Isco yang pada pertandingan itu mencetak hattrick menambah penderitaan Sampaoli. Spanyol 6, Argentina 1.

Tampil tanpa Lionel Messi yang cedera, kekalahan ini menjadi salah satu kekalahan terbesar sepanjang sejarah mereka, dengan marjin lima gol. Skor serupa terakhir kali dialami Tim Tangodi Kualifikasi Piala Dunia 2010 kontra Bolivia.

Sampaoli ingin Tim Tango menari, namun gagal. Dengan tinggal dua bulan lebih menjelang Piala Dunia maka sepertinya mimpi Jorge Sampaoli harus dikoreksi. Mimpi apa?. Mimpi menjadikan Argentina tampil seperti Barcelona.

Ketika ditunjuk menjadi pelatih baru Argentina menggantikan Edgardo Bauza pada Mei 2017, Sampaoli bertekad mengubah gaya bermain Timnas Argentina menjadi seperti Barcelona. Dengan harapan jika mampu bermain seperti Barcelona, maka kemampuan terbaik Lionel Messi akan keluar.

Sampaoli yang terkenal setelah menangani Chile, bahkan merubah filosofi bermainnya yaitu bermain pressing 4-4-2 atau 3-4-1-2 ala Chile dan tunduk pada 4-3-3 khas Barcelona.

Berhasil?.  Untung, Argentina tetap lolos ke Piala Dunia karena keberuntungan, kalau tidak mungkin Sampaoli sudah dipecat. Sampaoli masih gagal mewujudkan tekadnya itu dengan sempurna.  Sampaoli terus berkesperimen. Karena terlalu banyak eksperimen, menurut data, sudah 48 nama pemain dipanggil Sampaoli untuk mewujudkan  Barcelona Argentinanya ini.

Utak atik paling banyak dia lakukan di lini depan dan lini tengah. Pada awal kepelatihannya, Sampaoli mencoba memasang Messi, Dybala dan Higuain secara bersama-sama. Hasilnya tidak maksimal, karena Dybala dan Messi saling bingung peran masing-masing.

Sampaoli harus berpikir yang terbaik bagi Argentina I Gambar : 90min

Akhirnya Dybala tersingkirkan. Sedangkan Target man terus bergantian antara Icardi, Aguero dan Higuain yang dipanggil kembali. Sekali lagi, mungkin Sampaoli sedang mengamati siapa yang bisa seperti Luis Suarez di Barcelona. Kabar terakhir, Messi memilih Higuain. Kita lihat saja nanti skuad final nanti.

Di lini tengah,  jika berkiblat pada Barcelona, maka Sampaoli bingung karena pemain tengah Argentina dipenuhi oleh tipe pemain seperti Busquets. Nama-nama seperti Biglia, Mascherano dan Banega yang dimainkan melawan Spanyol lebih fasih bertahan daripada kreatif membangun serangan.

Jelas, Argentina krisis pemain seperti Iniesta ataupun Xavi. Sampaoli pasti merindukan era Argentina yang memiliki Veron atau Riquelme, gelandang kreatif pada zamannya. Sebenarnya ada Javier Pastore (PSG), namun sayang di PSG pemain ini juga jarang mendapatkan kesempatan bermain. Selebihnya jarang didapatkan pemain dengan karakter yang diinginkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline