Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Layar Kosong

Diperbarui: 28 November 2019   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Aku sudah terseok-seok
mengelilingi empat penjuru kota
mencari keramaian
berharap ada layar pertunjukan

Aku memasuki lorong-lorong kota
memandangi satu persatu
setiap bangunan di atas punggung jalan
yang berdiri semrawut

Di atas putus asa
akhirnya kudapati kerumunan orang
melotot di depan layar pertunjukan
tapi mengapa
tak ada apa-apa yang kutemukan
kecuali suara dan gambar kosong

Begitu kencang kabar angin
namun ketika biji mata berkumpul
tak ada sajian penghilang dahaga
hanya suguhan hiperrealitas
yang kekalkan kekosongan jiwa

Makassar | 27 November 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline