Lihat ke Halaman Asli

ARI SUDRAJAT

Jurnalis

Bersama KSM Mulya Berseri, Camat Sukamulya Berikan Simbolis Pembangunan 22 Titik Jamban Sehat di Desa Buniayu

Diperbarui: 26 Desember 2022   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Camat Sukamulya Yati Nurulhayat saat memberikan simbolis pembangunan jamban sehat di Desa Buniayu/dokpri

TANGERANG I Dalam rangka wujudkan Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pemerintah Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mulya Berseri membangun 22 titik jamban sehat di Kampung Mekarsari RT 002/001 Desa Buniayu. Senin, (26/12/2022).

Pembangunan jamban sehat individual ini diberikan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah di Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya. Melalui program SRASI (Seribu Sarana Sanitasi) dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perkim Kabupaten Tangerang.

Turut hadir, dalam peresmian simbolis Program 22 titik Jamban Sehat Camat Sukamulya Dra.Yati Nurulhayat M.Si, Kepala Desa Buniayu Hamdani, Ketua KSM Mulya Berseri Ghimbal, Perwakilan Puskesmas Sukamulya Made Dwipayana dan Bhabinkamtibmas serta jajaran Muspika Kecamatan Sukamulya.

Kepada media, Dra. Yati Nurulhayat M.Si, Camat Sukamulya mengatakan program bantuan jamban sehat merupakan solusi yang sangat efektif untuk mengatasi pembuangan BAB sembarangan.

"Mudah-mudahan kedepan akan lebih banyak lagi pembanguan Jamban sehat, karena ini merupakan program unggulan salah satu misi Bupati Tangerang. Pembangunan seribu jamban yang harus di tuntaskan sebelum masa baktinya berakhir," ujarnya.

Pemcam Sukamulya bersama Pemdes Buniayu, Jajaran Muspika dan Pengurus KSM Mulya Berseri saat mengunjungi Pembangunan Jamban Sehat/dokpri

Lanjut Yati Nurulhayat, dirinya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan hidup berperilaku bersih "Efek buruk yang ditimbulkan dari kondisi BAB sembarangan, tidak hanya kepada pribadi tetapi masyarakat sekitar juga akan terkena dampaknya seperti pencemaran air sungai, pencemaran tanah dan penyebaran penyakit diare," pungkasnya.

Senada yang dikatakan Camat Sukamulya, Ghimbal selaku Ketua KSM Mulya Berseri mengatakan, bahwa program ini akibat kebiasaan buruk warga yang masih membuang kotorannya secara langsung di lingkungan sekitarnya tanpa akses jamban yang memadai

"Banyak masyarakat Kecamatan Sukamulya khususnya di wilayah Kecamatan Sukamulya yang belum memiliki sarana pembuangan air besar yang representatif. Artinya, masih banyak yang membuangnya ke sungai maupun saluran air yang ada di wilayahnya," terang Ghimbal.

Masih kata Ghimbal, Kemudian faktor lain, rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengolah limbah cair, Kebanyakan dari mereka lebih memilih membuang tinja ke sembarang tempat seperti sungai, sawah, kebun, selokan, lobang galian terbuka dan lain - lain," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline