Lihat ke Halaman Asli

Arimbi Haryas Prabawanti

Behind Arimbihp Photo and Craft

Menyelisik Tradisi Pao Un, Ruwatan Menyambut Imlek di Solo

Diperbarui: 28 Januari 2022   04:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para biksu yang memotong rambut dalam upacara Pao Un di Kelenteng Tien Kok Sie, Minggu (16/1/2022)/dokpri

Surakarta - Nuansa merah dan puluhan lampion nampak mendominasi di sekitar Pasar Gede, Kelenteng Tien Kok Sie dan Kampung Sudiroprajan.

Bukan tanpa alasan, dekorasi lampion dan warna merah tersebut mulai mendominasi karena masyarakat Tionghoa hendak merayakan Tahun Baru Imlek pada Rabu (01/02/2022) mendatang.

Tak hanya dekorasi, masyarakat Tionghoa di Kota Solo juga mulai melakukan sejumlah ritual keagamaan untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek.

Salah satu upacara adat yang sudah dilakukan di Kelenteng Tien Kok Sie pada Minggu (16/02/2022) adalah Pao Un atau ruwatan tolak bala.

Para biksu yang memotong rambut dalam upacara Pao Un di Kelenteng Tien Kok Sie, Minggu (16/1/2022)/dokpri

Pao Un diawali dengan menaikan persembahan atau  sesaji di depan Altar Dewi Kwan Im, selanjutnya umat Tri Darma melakukan sembahyang kepada tuhan yang maha esa dengan membaca doa-doa dengan di pimpin  beberapa biksu.

Sebagai informasi, meski dipimpin oleh seorang biksu, Pao Un yang diselenggarakan di Kelenteng Tien Kok Sie tidak hanya diikuti umat beragama budha saja, namun boleh diikuti masyarakat yang beragama lain.

Hal itu karena, Kelenteng Tien Kok Sie merupakan tempat beribadah untuk umat penganut Tri Dharma (Taoisme, Khonghucu, dan Budha).

Para umat yang sedang menyalakan lilin di Kelenteng Tien Kok Sie, Minggu (16/1/2022)/dokpri

Bukan hanya latar belakang agama yang beragam, para peserta ritual Pao Un atau tolak bala ini  juga berasal dari berbagai daerah di luar kota Solo. 

Ketua Kelenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluyo mengatakan, dalam acara Pao Un, masyarakat juga diajak untuk memohon ampun kepada Tuhan atas kesalahan dan dosa yang diperbuat manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline