Lihat ke Halaman Asli

Arif Rifat

nulis, nulis, nulis,

[Kisah Nyata] Pernikahan Sesama Bungsu

Diperbarui: 1 Juli 2021   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah pernikahan sesama bungsu (unsplash/aaron-burden)

"Ini adalah kisah nyata dariku"

"Pernikahan" dan "bungsu" adalah dua hal yang sangat menantang. Pernikahan sudah menjadi rahasia umum tentang kerumitannya. Banyak statmen-statmen kurang sedap saat seseorang ditanya tentang kesan berumah tangga. Begitupun si "bungsu" yang selalu penuh cerita dan lika-liku dalam merangkai kisah hidupnya. 

Aku adalah seorang lelaki bungsu yang ditakdirkan untuk menjadi imam dari seorang perempuan bungsu, dan sebentar lagi menjadi ayah dari seorang princess. Banyak hal menarik dan menantang di dalam rumah tangga kami

Baca juga : Maraknya Pernikahan Dini di Masa Pandemi Dilihat dari Kacamata Sosiologi

Misalnya saja tentang imajinasi yang "brutal" menuju tak terbatas dan melampauinya. Adakalanya kami tidur dengan menjejerkan bantal dan guling di sekitar ranjang layaknya anak ingusan yang sedang main rumah-rumahan. sesekali kami saling melempar bantal, guling, celana dengan berbagai jenis, dan apapun yang bisa diraih oleh tangan, semuanya itu mampu membuat suasana cair dan penuh tawa. 

Belum lagi saat sesi curhat. Jika ada orang yang memperhatikan, sepintas kami bukan seperti pasangan suami istri yang sedang berdiskusi, melainkan hanya terdengar seperti celotehan anak kembar yang menggemaskan. 

Baca juga : Persyaratan Melaksanakan Pernikahan New Normal

Tidak ada suasana formal dalam rumah tangga kami. Sepanjang hari hanya diisi dengan berbagai permainan anak-anak. Seru dan tidak pernah membosankan. Namun, begitulah rumah tangga. Tak ada gading yang tak retak. 

Baca juga : Faktor -Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Pernikahan Dini

dokpri

Suasana akan seketika mencekam ketika kami harus membuat suatu keputusan. Ini artinya akan digelarnya permainan "adu ego". Meskipun tak ada prosesi saling membentak ataupun adu jotos, tapi ini lebih mengerikan! karena akan segera dimulainya genderang "perang dingin". Jika salah satu diam seribu bahasa, satu yang lainnya akan mengikuti dengan gaya yang sama. Anak bungsu adalah manusia yang dilahirkan dengan gengsi selangit. 

Minta maaf adalah sesuatu yang sulit diumbar tanpa ada penyesalan dari pihak lawan seteru. Sedangkan dalam menjalani rumah tangga, Mau tidak mau, semakin hari akan semakin formal saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline