Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Aku Seorang Pengkianat, Bukan Pejuang

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua itu berawal kebiasaanku makan siang dengan menu gudek jogja yang 'mak nyoss' di kantin kantorku.  Aku biasanya jarang makan di tempat melainkan minta dibungkus untuk dimakan di meja kerjaku. Hal yang sangat biasa, lumrah dan tidak ada yang istimewa sampai suatu saat ada teman kantor yang menegur bahwa bungkus makananku memakai styrofoam, suatu kemasan yang limbahnya tidak bisa diurai oleh alam dan belum bisa didaur ulang.

Setelah kejadian itu, pas makan siang berikutnya, otomatis kutanyakan sama pedagangnya kenapa kemasannya styrofoam, bukan yang lain, kardus misalnya. Pedagangnya bilang styrofoam lebih murah dan praktis, mmm masuk akal. Kemudian sambil menenteng gudek kesukaanku dalam kemasan styrofoam, aku ketemu ibu yang pernah menegurku dan langsung kuceritakan alasannya si pedagang. Jawaban si Ibu "Pak untuk membuat sesuatu menjadi benar dan lebih baik, bapak perlu sedikit berjuang, pertama bapak beli tempat makanan, tup***wear misalnya trus tiap bapak beli bawa aja itu, setelah selesai dicuci, besok bisa dipakai lagi".mm..boleh juga.

Kata sedikit berjuang ternyata membekas di otakku dan tidak mau hilang, dan ternyata setelah kudaftar banyak hal yang butuh sedikit berjuang yang tidak kulaksanakan. berikut daftarnya:


  1. mencari kartu tanda penduduk
  2. mencari surat ijin mengemudi
  3. memisahkan sampah, antara yang organik, plastik, dan lain lain sehingga lebih memanusiakan pemulung.
  4. berhemat listrik, misalnya mematikan TV dan alat elektronik lainnya bukan dalam posisi stand by
  5. memakai magic jar
  6. lebih senang memakai merk asing dibanding merk lokal
  7. lebih senang memakai mobil pribadi daripada seminggu sekali naik sepeda kaya temen di bike to work
  8. mengajari anak cinta budaya sendiri, cinta batik, cinta angklung.
  9. tetap mengisi bensin di pertamina walaupun servisnya masih belum memuaskan dari pada di shell dan petronas
  10. belanja di carefour dari pada di pasar tradisional
  11. dan sebagainya


Pokoknya daftarnya masih mungkin lebih panjang lagi. ufff ternyata saya belum mau sedikit berjuang tapi banyak berkianat untuk kebaikan dunia umumnya, indonesia khususnya.

Terima kasih ibu untuk pencerahannya, aku akan mulai sedikit berjuang dari satu daftarku dulu, dari yang paling mudah, mulai dari diri sendiri, mudah-mudahan dari hari ke hari akan bertambah.

Untuk temen temen sudah sedikit idealis dalam segala aspek kehidupan, indonesia yang lebih baik adalah sebuah keniscayaan, salam idealis dan salam kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline