Lihat ke Halaman Asli

Bulan-Mu jatuh di Kota mu

Diperbarui: 19 Mei 2018   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepenggalah kabut turun dikotamu

Kota tanpa risau katamu yang tak pernah kujemu soal rindu

Anak anak kecil bertaburan di sudut-sudut angkot

Dipenghujung bulan ruwah, besi besi bertebaran dijalan jalan pulang

Ramadhan yang kunjung datang disudut jalan pedagang kaki lima berhamburan datang dan pergi digilas baju hijau berseragam

Buitenzorg, kita tak pernah saling rindu bukan?

Tapi jingga merona dibalik gagahnya gunung salak menjadi ruh

Jiwa jiwa yang hilang

Tubuh kan berterbangan

Dan ramadhan yang kembali datang

Gemericik dzikir dimana mana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline