Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi, Kado Indah dan Manis untuk Pemuisi Hati

Diperbarui: 18 Januari 2022   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pexel/pixabay via dewiku.com

Kemaren, 17 Januari 2022 , saya dikejutkan dengan puisi-puisi manis karya para sahabat sebagai hadiah ulang tahun saya. Kaget, bahagia, berlimpah rasanya.

Saya kira ulang tahun saya akan lewat begitu saja tanpa ada yang ingat. Dhuh pagi-pagi saya sudah menyebarkan virus baper ya. Hehe. Maafkan ya teman-teman.

Sebenarmya pada hari H ulang tahun, saya sudah membuat puisi untuk diri sendiri. Namun mungkin tersamar karena setiap hari memang ada puisi tayang di akun saya. 

Hanya kemaren saja saya merasa tidak ada mood menulis di akun sendiri.

Dokpri tangkap layar kompasiana

Meskipun demikian tetap ada puisi kolaborasi karya saya dan seorang teman yang tayang di salah satu akun komunitas Kompasiana. Koq ya pas judulnya diawali dengan kata Hadiah. Geli juga saya, seperti memberi hadiah pada diri sendiri.

Mbak Dewi Leyly, sahabat yang sudah saya kenal lama sejak di kampus. Kami satu almamater. Kesibukannya tak membuatnya lupa memberiku sebuah kado manis berupa puisi. Terima kasih banyak Mbak Dewi untuk karya puisi indahnya. 

Meski sibuk, Mbak Dewi masih menyempatkan diri berpuisi untukku. Bahkan sampai ditulis dalam puisi bahwa saya sebagai sahabat kesayangan. Melambung rasanya. Thanks a lot ya Mbak. 

Dokpri tangkap layar kompasiana

Ternyata karya ini membuka rahasia kalau saya berulang tahun di bulan ini. Bukan rahasia lagi jadinya ya. Teman-teman di group perpesanan yang saya ikuti, para penulis, langsung bergantian memberikan ucapan selamat ulang tahun. Bahagia dong mendapat perhatian dari para sahabat.

Saya ucapkan terima kasih untuk semua sahabat penulis di group tersebut atas ucapannya buat saya kemaren ya. It means a lot to me.

Tak berapa lama kemudian, ternyata mbak Ayu Diahastuti juga membuat karya puisi untukku. Sebuah puisi manis yang indah. Rasanya mbak Ayu "too much" menggambarkan tentang saya sebagai berhati surga. 

 Puisinya sangat apik dalam menggambarkan diri saya, padahal saya sadari banyak kekurangan loh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline