Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Aku Mau Berbagi (Tentang Mengasihi Sesama)

Diperbarui: 15 Oktober 2021   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: APK Pure.com

 
"Tante, bagaimana caranya bermain mainan ini?"Aldi bertanya padaku. "Oh ini mudah. Coba Aldi susun tiap keping puzzle ini sampai jadi sebuah gambar. Kan ada contohnya." Aku coba menjelaskan cara bermain puzzle pada keponakanku laki-laki berusia 5 tahun. 

Awalnya, ia mudah sekali putus asa dan ingin berhenti saja. "Belum apa-apa sudah menyerah." Pikirku dalam hati. Yah, memang sih ini adalah jenis mainan baru untuknya. Ini bukan hal biasa bagi anak di desaku untuk bermain puzzle dari kayu itu. 

Aku cukup memakluminya. "Ayo coba lagi, Aldi pasti bisa." Kataku berusaha menyemangatinya. Akhirnya, ia pun mau mencoba lagi sampai berhasil.

Aldi sangat menyukai puzzle barunya itu. Sebenarnya hanya puzzle sederhana yang terdiri dari 12 kepingan besar. Ini membantunya melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran. Ia memamerkan puzzle tersebut ke mamanya. 

Aku memang tidak mengijinkannya membawa pulang. Aku tidak yakin kalau dia bisa menjaganya. Jadi, setiap kali ingin bermain puzzle tersebut, Aldi akan minta mamanya mengantarnya ke tempatku.

Suatu kali aku pergi ke kota untuk suatu keperluan. Aku meyempatkan diri untuk membeli dua paket puzzle baru. Aku tahu Aldi sangat menyukainya. Di sana juga tertera tulisan bahasa Inggris yang menjelaskan gambar tersebut. 

Kali ini aku mengajarinya dengan cepat. Aldi pun belajar dengan mudah. Rupanya ia sudah terbiasa dengan puzzlenya yang pertama.

Kali ini, Aldi datang dengan seorang temannya, Dika. Dika lebih muda darinya 1 tahun. Dika menatap kagum pada kemampuan Aldi menyusun keeping demi keeping puzzle tersebut sampai menjadi satu gambar yang bagus. Aku menyuruh Dika mencobanya juga. 

Kami bermain bersama. Aku sungguh heran melihat Aldi mengajari teman kecilnya, Dika. Dika lebih tidak sabar daripada Aldi. Setiap kali tidak berhasil menyusun puzzle tersebut, ia akan menyalahkan keadaan. 

Ada aja alasannya. "Aldi, koq ada bagian puzzle yang hilang ya?" Aku hanya tersenyum. Aldi dengan sigap membantu Dika lagi.

Akhirnya Dika pun berhasil. Dia menatap puzzle tersebut dengan rasa kagum. Ia baru pertama kalinya melihat mainan sebagus itu. Aldi mempunyai 2 paket puzzle dan aku memang memberikan keduanya pada Aldi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline