Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Refleksi Kebaikan Hati dalam Memberi Saat Berulang Tahun

Diperbarui: 27 Februari 2020   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kado ulang tahun. Photo by Ari

Menerima banyak hadiah atau kado saat ulang tahun adalah hal yang biasa bagi sebagian besar orang. Apalagi jika orang yang memberikan adalah yang terdekat di hati. Rasanya pasti berbunga-bunga. Kalau kita tahu teman kita pencinta buku, hadiah yang pilih tak jauh-jauh dari buku. Kalau suka fashion, akan dicarikan aneka dress buat yang perempuan atau Neka pilihan baju lainnya. 

Yang menjadi berbeda adalah saat berulang tahun, kita bukan dapat hadiah berupa benda/ materi namun justru berbagi materi untuk orang yang membutuhkan. Pasti ini hal yang jarang terjadi. Tapi bukan berarti tidak ada ya. Segala hal baik yang menginspirasi dan terjadi di dunia ini pasti selalu ada yang memulainya. 

Seperti yang baru saja dilakukan salah satu Kompasianer di Kompasiana ini beberapa waktu lalu. Kompasianer Widz Stoop yang biasa saya sapa dengan mbak Widz. Beliau mendedikasikan sejumlah uang untuk dibagikan secara cuma-cuma pada orang-orang yeng membutuhkan. 

Dalam event yang menarik ini, mbak Widz mengajak para Kompasianer untuk membuka hati, mata dan rasa belas kasihan pada orang-orang di sekitarnya. Mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. 

Ide berbagi pada sesama mewarnai sepanjang karya para kompasianer yang mengikuti event Anniversary Widz Stoop. Lebih menarik lagi adalah ketika akhirnya dikirimkan bantuan pada orang-orang yang dituliskan dalam 5 artikel terpilih. Bukan hanya itu saja, bagi 5 penulis di Kompasiana yang artikelnya terpilih ini juga dibiayai untuk menerbitkan satu buku karya mereka peribadi. 

Buat saya ini hal yang sangat bermanfaat dan menarik sekali, sangat menginspirasi. Selain menolong sesama, mbak Widz membantu mewujudkan impian penulis di Kompasiana atau disebit kompasianer untuk mempunyai buku karyanya sendiri. Ini pasti kebabggan tersendiri bagi seorang penulis. 

Selamat saya sampaikan bagi para pemenang dalam event ini. Dan semoga segera dirilis buku karya masing-masing kompasianer terpilih. 

Refleksi bagi saya sendiri adalah membuka mata hati saya untuk lebih peka terhadap lingkugan sekitar. Dikelilingi dengan orang-orang yang berada di kalangan menengah ke atas membuat saya tidak ada ide untuk menulis kisah seorang yang butuh bantuan secara material. 

Namun ternyata ketika saya buka mata hati saya lebih lebar lagi, ada saja sosok yang sangat membutuhkan bantuan di luar sana. Saya pun menuliskan sebuah cerpen yang terinspirasi kisah nyata. Saya senang bisa berpartisipasi dalam event yang diadakan oleh Komunitas Kompasianer Penulis Berbalas atau KPB. 

Semoga dengan event ini, semakin banyak menolong setiap kita menjadi lebih peduli sesama dan tanpa putus asa berkarya di bidang yang kita minati bersama yaitu tulis menulis. Jika memang waktunya tiba dan itu rejeki kita, maka akan ada kesempatan membukukan hasil karya kita. 

Yang terpenting adalah tetap konsisten berkarya dalam tulisan kita. Tetap berbagi kebaikan pada sesama. Tetap percaya diri dan berusaha di jalan kebaikan. Dan terakhir namun tak kalah pentingnya adalah berdoa senantiasa pada Tuhan. Kiranya Tuhan yang menolong setiap kita untuk semakin menjadi saluran kebaikan bagi sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline