Lihat ke Halaman Asli

Ramadhan yang Pergi ataukah Kita yang Telah Meninggalkan Ramadan

Diperbarui: 1 Juni 2019   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. Pribadi

     Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam tahun islam yang Allah swt perintahkan kita sebagai ummat islam untuk berpuasa padanya. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, kemuliaannya sangatlah banyak dibanding dengan bulan-bulan yang lain.     Ketika bulan Ramadhan hadir setiap mukmin akan bahagia  ketika ia akan berakhir maka setiap orang mukmin akan merasa bersedih, begitulah ciri-ciri orang yang bercahaya imannya sebagaimana penjelasan yang telah diberikan oleh guru-guru kita.     Namun sadarkah kita bahwa bulan ramadhan akan selalu berakhir dan akan datang lagi pada masa yang akan datang,  Ramadhan hanyalah nama bulan, ia akan berakhir pada waktunya. Ramadhan hanyalah waktu,  dimana waktu pasti akan berakhir,  lalu untuk apa kita menangisi kepergiannya?
     Sungguh kita tidak ditanya apakah kita bersedih atas waktu yang berlalu ataukah kita bahagia,  kita hanya akan ditanya bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan kepada kita,  yang kita tangisi ketika berakhirnya bulan Ramadhan bukan kepergiannya,  akan tetapi kelalaian kita untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,  yang kita tangisi ketika perginya bulan Ramadhan adalah kepergian kita yang bisa saja terjadi sebelum datangnya bulan Ramadhan,  yang kita tangisi adalah berlalunya Ramadhan sedang tidak ada perubahan dalam diri kita,  yang kita tangisi adalah perginya Ramadhan sedang kita belum berhasil mendidik hati kita dan membersihkannya dari segala penyakit hati,  yang kita tangisi adalah perginya Ramadhan sedang dosa-dosa kita masih menumpuk dan kita belum sempat untuk bertaubat.
     Marilah kita renungkan,  Ramadhan akan segera meninggalkan kita,  namun barangkali kitalah yang telah meninggalkanya padahal ia masih berada di tengah-tengah kita,  barangkali kitalah yang telah menyia-nyiakannya,  Allah telah datangkan Ramadhan untuk kita dengan segala kemuliaan yang terkandung di dalamnya,  namun barangkali kitalah yang telah berpaling,  jawabannya ada pada diri kita sendiri. "Apakah Ramadhan yang meninggalkan kita atau kita yang telah meninggalkan Ramadhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline