Lihat ke Halaman Asli

ARI ISWAHYUDI

INFULANCER PSIKOLOGI, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

Mengenal Profesi Shadow Teacher yang Banyak Dibutuhkan

Diperbarui: 14 September 2022   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang shadow teacher saat mendampingi anak berkebutuhan khusus. | Sumber: silaturahimislamicschool.sch.id

Shadow Teacher adalah seseorang  yang ditugaskan untuk mendampingi kegiatan anak berkebutuhan khusus selama di sekolah.

Manjamurnya sekolah dengan label inklusi tentu sangat membutuhkan peran seorang shadow teacher guna memaksimalkan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah tersebut. Menariknya profesi shadow teacher sangat diperlukan dan urgen bagi sekolah yang memiliki program inklusi.

 Biasanya bagi sekolah inklusi yang kekurangan guru pendamping khusus maka sekolah akan memberi kebijakan kepada orang tua untuk mencarikan shadow teacher untuk anak mereka. 

Lalu Apa perbedaan shadow teacher dengan guru pendamping khusus ?. Secara umum tugas antara shadow teacher dan guru pendamping khusus relatif sama yaitu sama-sama mendampingi dan membersamai anak berkebutuhan khusus selama kegiatan pembelajaran di sekolah, hanya saja ada beberapa perbedaan diantaranya,

Seorang shadow teacher bekerja dan di gaji oleh orang tua ABK atau sebuah lembaga yang menaunginya sementara GPK bekerja dan di gaji oleh sekolah. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa sekolah inklusi yang masih belum mampu menyediakan guru pendamping khususnya sementara murid ABK di sekolah tersebut banyak dan beragam. 

 Namun enaknya seorang shadow teacher  lebih fleksibel karena lebih fokus mendampingi anak berkebutuhan khusus tersebut dan tidak terbebani akan tugas tambahan lainnya dari sekolah.

Adapun tugas dari seorang Shadow Teacher adalah :

  1. Mendampingi anak berkebutuhan khusus selama proses belajar mengajar di sekolah.

  2. Membuat identifikasi tentang profiling anak dampingannya bahkan beberapa shadow teacher diharuskan untuk membuat PPI (Program Pembelajaran Individu) dari anak yang  didampingi. Kemudian mengkomunikasikan kepada pihak sekolah (kepala sekolah, guru GPK, wali kelas ), orang tua murid bahkan terapisnya juga.

  3. Berkomunikasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk mencari tahu materi yang akan diajarkan oleh guru tersebut dan menginfokan apabila ada materi yang harus disederhanakan sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus tersebut maupun tentang penilaian anak tersebut. 

  4. Senantiasa berkomunikasi dengan orang tua anak yang ia dampingi atau terapis apabila menjumpai hal-hal yang berkaitan dengan dinamika perkembangan anak di sekolah baik perkembangan anak yang positif maupun perilaku menyimpang yang anak lakukan di sekolah. Sehingga apabila ada temuan yang menyimpang terkait perilaku anak dampingannya dapat segera dicari solusinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline