Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Keblek, Lelembut Pencuri Beras

Diperbarui: 29 Juni 2021   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keblek? Sumber gambar: akun IG, owl_lovers801

Blek....blek...blek...blek...blek....blek... Suara seperti kepakan sayap ayam jago yang akan berkokok. Tetapi lebih mantap sekali pun terdengar begitu jauh.

Menurut budaya Jawa yang dikisahkan secara tutur tinular atau menurut tradisi lesan, keblek adalah lelembut pencuri beras. Keblek ini merupakan makhluk  jejadian atau mahluk halus yang dipelihara seseorang dan diberi tugas mencuri beras oleh orang yang memeliharanya.

Jika mendengar suara ini, masyarakat biasanya langsung menutup pintu dan segera memeriksa apakah pedaringan tempat menyimpan beras sudah ditutup rapat. 

Pedaringan adalah suatu wadah berbentuk seperti tempayan kecil tetapi hanya untuk menyimpan beras. Pedaringan biasanya ditaruh atau ditempatkan di kamar orangtua atau di sentong yang merupakan ruang tengah khusus menaruh beras atau pedaringan tetapi juga tempat bersemayam Dewi Sri yang selalu memberi kemurahan berupa beras.

Suara blek ....blek...blek...blek....yang terdengar sebagai tanda bahwa ia sedang menghisap beras salah satu warga masyarakat.
Suara keblek hanya terdengar pada malam hari saat wayah sirep bocah atau saat anak-anak mulai tidur atau sekitar jam delapan malam. Pertama kali suara keblek kudengar sekitar tahun 65 di Karanganyar, Kebumen dan berlanjut terus sering kudengar hingga tahun 74 di Malang dan Surabaya.

Saat itu suasana masih sepi dan gelap banyak hutan atau pun kebun yang rimbun. Bahkan pernah juga terdengar di lapangan Embong Macan yang kini menjadi Monumen Bambu Runcing, Surabaya pada tahun 69.

Saat sudah tua ternyata suara keblek kadang terdengar apalagi saat perjalanan malam melewati belantara. Terakhir kali lima hari lalu sekitar jam sembilan ketika saya pulang dari semedi di Gunung Kursi, di kaldera Bromo. 

Dalam hati saya bertanya jika keblek adalah lelembut pencuri beras mengapa ada di padang rumput kaldera Bromo? Bahkan di pinggir hutan yang jauh dari pemukiman.

Dugaan saya keblek hanyalah semacam burung malam atau mungkin kokokbeluk yakni burung hantu yang berukuran besar yang sedang mencari makan. Entahlah mengapa mengepakkan sayapnya. Mungkin lega hatinya setelah menyantap tikus atau ular yang lengah.

Sumber gambar: akun IG, owl_lovers801




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline