[caption id="attachment_277593" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu patung malaekat yang masih tersisa."][/caption]
1384241857836412928
Selain memberikan kesempatan untuk menampilkan diri dengan unjuk kebolehannya di depan umum, salah satu usaha melatih mental dan keberanian putri kami adalah mengajak ke kuburan yang luas dan jauh dari keramaian atau kuburan keramat di pinggiran desa.
Siang tadi, salah satu putri kami saya ajak ke ( bekas ) pemakaman Belanda yang kini telah menjadi pemakaman bagi umat Kristiani di Pemakaman Sukun Malang. Selain untuk melatih keberanian dan untuk menunjukkan bahwa kuburan bukanlah tempat yang menakutkan juga untuk menunjukkan ternyata Belanda sudah masuk ke Malang sekitar abad ke XVI. Di sini, ternyata bukan hanya orang Belanda saja yang dimakamkan tetapi ada beberapa makam orang Jerman dan Jepang.
[caption id="attachment_277594" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu makam orang Jerman yang bernama A.J.C Hazenberg"]
1384240641407496016
[/caption] [caption id="attachment_277597" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu makam tentara Jepang dengan ciri khusus nisan berbetuk tugu."]13842409281466780739
[/caption] [caption id="attachment_277598" align="aligncenter" width="500" caption="Orang Belanda kelahiran Klaten dan meninggal di Malang. Apa sempat ke Belanda ya....?"]13842412582145255658
[/caption] [caption id="attachment_277599" align="aligncenter" width="500" caption="Bukan penampakan kok..... Siapa dia? Entahlah...."]1384241341814871061
[/caption][caption id="attachment_277600" align="aligncenter" width="500" caption="A.R Versteegh. Lahir 14 Februari 1866. Wafat 19 Desember 2603! Mati sebelum waktunya....?"]
1384241459506203079
[/caption] Dari nisan-nisan yang kami amati, ternyata ada salah satu yang aneh.Batu nisan yang salah tulis. Entah mengapa kok sampai bisa salah tulis. Apakah yang mengerjakan pembuatan batu nisan adalah warga setempat yang waktu itu masih banyak yang buta huruf sehingga tak bisa membedakan angka. Sedangkan untuk membuat batu nisan tentu saat itu merupakan barang yang mahal dan langka, sehingga untuk mengganti diperlukan beaya yang cukup besar, sekalipun bagi seorang Belanda. Ini hanya perkiraan saya saja. Namun sebenarnya kapan jenazah yang terbaring di sini meninggal, tak ada yang tahu! Bahkan penjaga dan petugas saat mengecek di buku induk peninggalan Belanda juga tak menemukan jawabannya.Akan saya coba lain waktu menanyakan kepada almarhum lewat permainan ‘jelangkung’ tentang waktu kematiannya. Mau ikut……?
* Semua foto karya sendiri.