Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah Taher

TERVERIFIKASI

Sociolinguist

Ingar-bingar Musik Metal di Hammersonic Festival

Diperbarui: 9 Mei 2017   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Metalheads tumpah ruah di Ancol (Foto: Facebook Official Hammersonic Festival)

Festival musik metal internasional tahunan bertajuk “Hammersonic Festival 2017” sukses digelar di Jakarta. Kali ini Ecopark Ancol mendadak menjadi lautan manusia berbaju hitam di cuaca yang cerah akhir pekan lalu (7/5). Para pecinta musik metal atau yang sering disebut “Metalheads” sudah antri di depan pintu masuk sejak pagi hari demi ingin melihat langsung penampilan terbaik band-band kesayangannya.

Berbeda dari pagelaran-pagelaran sebelumnnya, Hammersonic 2017 kali ini menyediakan 3 panggung sekaligus; diantaranya sebuah panggung indoor dan 2 panggung outdoor utama; Hammer Stage dan Sonic Stage. Selain memberikan aksi panggung dari banyak band metal Indonesia dan juga luar negeri, Hammersonic 2017 juga menyuguhkan sesi penghargaan bernama “Hammersonic Awards” bagi para musisi terpilih yang berkecimpung di genre musik metal serta memberikan penampilan khusus lewat kolaborasi beberapa musisi metal kesohor Indonesia di atas panggung.

Meskipun panggung utama juga sudah diramaikan dengan penampilan band pembuka yang mengisi acara Hammersonic, panggung Indoor juga penuh sesak oleh para penonton yang ingin menyaksikan langsung band-band cadas lokal seperti Siksa Kubur, Suckerhead, hingga Seringai. Jagoan yang paling ditunggu di panggung ini, tentu saja aksi Brutal Death Metal dari “One-man Band” Putrid Pile yang tampil menghentak meski sendirian di atas panggung.

Penampilan Siksa Kubur di Stage Indoor (Dokumentasi Pribadi)

"One-man Band" Putrid Pile (Dokumentasi Pribadi)

Suasana di sana memang panas namun masih tertib dan kondusif. Metalheads semakin ramai memadati panggung utama ketika band Northlane yang disusul dengan I See Stars naik panggung. Hentakan musik dengan “breakdown” khas musik Post-hardcore membuat mereka berbarengan mengangukkan kepala. Ini merupakan penampilan pertama mereka di Indonesia, para personil sangat senang bisa manggung di Jakarta, mengucapkan terima kasih banyak atas antusiasmenya serta meminta swafoto dengan para penonton setelah penampilannya usai.

Sore berganti malam, band Entombed AD dan Earth Crisis semakin membuat Metalheads mengeluarkan energinya untuk berteriak dan “bergoyang” dalam alunan musik Hardcore. Beberapa penonton terlihat beristirahat di pinggir dengan hanya beralaskan rumput karena kelelahan. Namun mereka tetap bersemangat dan tidak akan meninggalkan panggung Hammersonic sebelum acara selesai.

Merchandise Booth hingga Praying Room yang disediakan panitia Hammersonic. Para Metalheads jangan lupa ibadah ya! Setelah itu lanjut lagi! (Dokumentasi Pribadi)

Para pengunjung Hammersonic juga dimanjakan dengan beberapa fasilitas penunjang yang disediakan panitia penyelenggara. Praying room atau Mushala disediakan di lantai 2 area Ecovention bagi para Metalheads yang beragama Islam untuk melaksanakan Salat. Bagi pengunjung yang lapar dan kehabisan tanaga menikmati konser dari siang hingga sore hari bisa menikmati berbagai jenis kuliner yang teredia di kantin yang letaknya tak jauh dari panggung utama Hammersonic 2017. Sambil mengisi perut, kita masih bisa menikmati aksi panggung jagoan-jagoan Metal local dan mancanegara di sini. Butuh pernak-pernik khas anak metal? Merchandise Booth juga tersedia dan pastinya dipadati para Metalheads yang ingin berburu kaos, gelang, hingga asesoris lainnya.

Black Metal asal Norwegia, ABBATH, menyihir para penonton Hammersonic (Dokumentasi Pribadi)

Malam semakin larut, para Metalheads semakin merapat ke depan panggung. Alunan musik cadas dari band-band metal berkelas semakin menghentak, pria-wanita dan tua-muda berbaur menjadi satu, bahkan banyak juga mereka yang datang dari luar kota, hingga Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dua panggung utama yang bersebelahan silih berganti diisi oleh penampilan ciamik dari band Death Metal asal Amerika Serikat, Whitechapel dan The Black Dahlia Murder, Abbath sang raja Black Metal Norwegia, hingga vokalis Nightwish bersuara merdu yang kini memiliki solo project dengan namanya sendiri, yaitu Tarja Turunen. Malam hari semakin panas dan Metalheads semakin tak sabar menanti penampilan band selanjutnya.

Para penonton setia menunggu Megadeth naik ke atas panggung (Dokumentasi Pribadi)

Acara puncak akhirnya tiba! Sang raksasa musik Metal asal Amerika Serikat, Megadeth membuat suasana semakin pecah dengan lagu “Hangar 18” sebagai pembuka penampilannya. Para Metalheads pun semakin semangat untuk berteriak dan melompat. Band legendaris ini memang selalu tampil prima dan enerjik meskipun sang frontman, Dave Mustaine dkk sudah tampak menua diamakan usia. Ini merupakan pengalaman yang sungguh luar biasa dan tak sabar untuk menanti band metal kelas dunia yang akan manggung di Indonesia selanjutnya. Sampai jumpa lagi tahun depan, Metalheads!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline