Lihat ke Halaman Asli

Ardi

Guru

Mengenal 4 Tipe Siswa dan Penanganannya

Diperbarui: 19 November 2020   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: Pixabay

Salah satu cara menguasai kelas adalah dengan memahami karakter siswa. Banyak cara untuk memahaminya. Bisa dengan pendekatan secara langsung, mengenal dari orangtuanya, atau melihat siapa saja teman-temannya. Tentunya ini bukan perkara yang instan untuk bisa langsung memahami mereka.

Namun setidaknya ada 4 karakter siswa secara umum yang dapat anda jadikan acuan dalam menilai siswa-siswa anda. Berikut penjelasannya;

Pertama, ia sadar bahwa ia tahu. Siswa dengan karakteristik seperti ini umumnya yang paling disukai guru. Mereka adalah orang-orang dengan kemampuan akademik yang baik. Mereka tahu bahwa mereka mengerti dengan apa yang disampaikan oleh guru. Bahkan mereka dapat mengukur kemampuan mereka sendiri.

Jika lembaga pendidikan mengklasifikasikan siswa berdasarkan potensi akademik, maka karakter ini biasanya ditempatkan pada kelas teratas. Misalkan kelas 7-a, 7-b atau 7-1, 7-2 dan seterusnya.

Tugas guru adalah membuat mereka tetap rendah hati. Umumnya seseorang yang sadar bahwa ia mampu, akan menjadi sombong. Nah, tanamkan pada mereka agar menjadi pribadi yang disenangi semua teman tanpa pilih-pilih teman.

Dan menghargai perbedaan kemampuan akademik. Bahwa tidak semua orang diberi kemampuan akademik yang sama. Hikmahnya adalah agar saling berbagi, karena memiliki sifat suka berbagi itu indah.

Kedua, ia sadar bahwa ia tidak tahu. Tipe kedua ini merupakan karakter siswa yang siap belajar, karena mereka ingin pintar sehingga mudah diatur.

Guru perlu memberikan semangat dan perhatian pada mereka. Buatlah agar mereka simpati pada cara anda mengajar. Jika mereka sudah suka dengan anda, maka ilmu yang anda ajarkan akan mudah mereka terima.

Ketiga, tidak sadar bahwa dirinya tahu. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai bakat terpendam. Mereka hanya mengalami krisis percaya diri. Takut mencoba membuat kemampuan mereka tidak keluar. Padahal mereka bisa melakukannya.

Nah, tugas guru adalah memberikan dukungan dan menguatkan rasa percaya diri mereka. Jangan takut mencoba, dan jangan takut gagal. Karena tanpa mencoba, kita tidak akan tahu bagaimana hasilnya. Kegagalan adalah awal sebuah keberhasilan. Maka, jangan takut gagal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline