Lihat ke Halaman Asli

Andi Ramadhan

Penulis lepas di Kompasiana

Islam Kok Mati di Gereja?

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rekan-rekan Kompasiana pasti pernah menerima pesan Blackberry Messenger (BBM) seperti ini:

Pembom gereja di Solo ditanyakan oleh malaikat,

Malaikat: Nama kamu siapa?

Pembom: Ahmad Yosepa, duhai malaikat.

Malaikat: Agama kamu?

Pembom: Islam

Malaikat marah,

Malaikat: Jangan bohong!

Pembom: Sumpah malaikat, Saya beragama Islam

Malaikat: Islam kok matinya di gereja???!!!


Seperti itulah isi dari pesan BBM yang Saya terima setelah terjadi pemboman gereja di Solo beberapa waktu lalu. Menarik, benar-benar menyindir dan Saya tersindir, kemudian tergelitik untuk menulis opini ini. Apakah pembom tersebut dapat dikatakan sebagai martir, pejuang, apalagi pahlawan? Saya yakin tidak!

Kita tidak sedang berperang, dude! Indonesia selalu dalam suasana tenang, aman dan damai. Jika tiba-tiba ada bom meledak di keramaian, terlebih di rumah ibadah agama tertentu, itu adalah kerjaan dari orang-orang bodoh yang ingin mencari sensasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline