Lihat ke Halaman Asli

Arako

TERVERIFIKASI

Freelancer

Saya Gerah dengan "P" di Awal Pesan

Diperbarui: 28 Agustus 2019   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dribbble.com

"P"

Saya menerima banyak sekali pesan yang diawali dengan satu huruf itu saja, baik di WA, line, juga menu private message di sejumlah akun media sosial. 

Dari obrolan dengan beberapa teman, saya baru tahu kalau itu merujuk pada "Ping" seperti yang dulu nge-tren di kalangan pengguna BBM. Sayangnya, jika saya cukup menoleransi "Ping" karena memang didesain khusus dengan menyediakan tombol tersendiri, sama sekali tidak dengan "P".

Saya tidak ingat kapan pertama kali menerima pesan "P" ini. Tapi belakangan memang cukup marak. Dalam kasus saya, pesan seperti ini umumnya dikirim oleh dedek-dedek emesh atau mereka yang lebih muda dari 25 tahun. Relasi saya yang lebih tua rasanya tidak pernah mengirim pesan seperti itu.

sumber: https://id.quora.com

Terus terang saja, saya gerah. Pesan seperti itu, apalagi dikirimkan oleh mereka yang belum saya kenal sebelumnya benar-benar terasa tidak sopan. Makin menjengkelkan, jika ternyata para pengirim "P" itu membutuhkan bantuan atau informasi dari saya. 

Kalau yang mengirim adalah orang dikenal, masih saya ingatkan untuk tidak lagi membuka obrolan dengan "P". Namun jika pengirimnya orang tidak dikenal, dipastikan semua pesan tersebut saya abaikan, sepenting apapun itu. Malas meladeni.

Rupanya bukan saya sendiri yang merasa demikian. Saya menemukan sebuah kumpulan screenshot percakapan WA yang diawali dengan "P" di akun FB seorang teman yang kesal luar biasa. 

Bukan tanpa sebab, semua chat tersebut dikirim oleh calon pelamar kerja yang seharusnya bersikap santun pada orang/perusahaan yang mereka tuju. Tentu saja semua lamaran itu langsung ditolak, bonus ceramah tutorial santun berkirim pesan.

***

Dear dedek dedek emesh atau kalian yang masih hobi menyapa dengan "P" ...

Sebetulnya tidak masalah sih jika kalian hanya melakukan hal tersebut di lingkup pertemanan atau orang-orang yang sudah kalian kenal dekat. Namun menjadi masalah ketika kalian membawa kebiasaan itu pada orang-orang yang lebih tua atau mereka yang belum dikenal sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline