Lihat ke Halaman Asli

Percakapan Imajiner antara Saya dan Tembok

Diperbarui: 9 September 2018   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mbok, tahu nggak?"

"Nggak."

"Ehh...belum juga ngomong. Main sambar ajha..."

"Memangnya apa, Teh Ara?"

"Kenapa ya, Mbok penulis-penulis sekelas Tere Liye, novel  yang dia tulis mau genre apa aja. Herannya kok selalu jadi best seller, selalu diburu orang. Pasti laku keras. Padahal menurut saya judul-judul novelnya biasa aja, tuh. Nggak ada ada wah, atau gimana ....gitu. Cuma nama-nama kumpulan benda langit yang semua orang sudah pada tahu. Bulan, bintang, matahari, komet, bumi, galaksi apalagi tuh, Meteor, venus, jupiter, pluto, markurius, Stepanus, Paulus, Sirkus, Kus kus  dan kawan-kawannya." 

"Emangnya ada judul novel Tere liye Venus, Jupiter, Pluto, Markurius, Stepanus, Paulus, Teh?"

"Kali ajha akan terbit selanjutnya." manyun #ngiri 

"Coba kalau saya yang nulis, boro-boro mau di terbitin sama penerbit. Nyangsang di tong sampah, iya. Bahkan sebelum sampai ke tangan editor. Kenapa, ya?"

Ngenes. Sedih. Mendung banget alam semesta.

"Karena beda kelas, Teh."

Melamun. Mikir nggak terima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline