Lihat ke Halaman Asli

AQSHA

eccedentiast

Kedudukan Pancasila sebagai Filsafat Indonesia di Era Globalisasi

Diperbarui: 30 Juli 2021   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat memainkan peran penting dalam setiap peradaban. Saat ini keragaman peradaban dan kebutuhan yang terkait erat untuk dialog di seluruh dunia telah menjadi semakin umum. Ada baiknya isu-isu ini ditanggapi di Indonesia, di mana berbagai peradaban dan tren filosofis ditemui.

Membicarakan peran filsafat secara umum tidak berarti membantah perbedaan antar filsafat. Filsafat Indonesia telah ada dan berkembang tidak hanya melalui penegasan identitas nasionalnya tetapi juga melalui perluasan pertukaran dengan dunia untuk memperoleh nilai-nilai positif dari bangsa lain. Hanya pengakuan keragaman dan penghormatan terhadap kekhususan berbagai filsafat yang dapat membantu kita untuk menyepakati kontribusi yang dibuat oleh filsafat terhadap kehidupan umat manusia saat ini.

Filsafat bagaimanapun bukanlah hadiah khusus yang diberikan Tuhan kepada beberapa negara atau wilayah untuk membantu mereka menjadi berbagai peradaban umat manusia. Setiap filosofi telah lahir dari interaksi antara manusia dan khususnya fitur alam, ekonomi, dan sosial dari lingkungan mereka. Akulturasi diperlukan untuk perkembangan setiap peradaban. Namun proses akulturasi hanya akan berhasil jika suatu bangsa mampu melestarikan dan memajukan identitas nasionalnya sambil memperoleh nilai-nilai peradaban lain.

Secara umum, filsafat adalah ilmu yang berusaha menyelidiki hakikat sesuatu. Ciri-ciri filsafat dapat diistilahkan dengan pemikiran radikal, komprehensif, dan integral. Jelas, filsafat adalah cara berpikir yang mengeksplorasi objeknya secara mendasar.

Sejak kemunculannya di Yunani, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, filsafat dikenal sebagai The Mother of Science. Filsafat merupakan muara bagi ilmu-ilmu, termasuk bagi ilmu-ilmu positivistik, seperti ilmu komunikasi dan teknologi informasi yang baru muncul di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Dengan demikian, dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain, filsafat adalah kegiatan intelektual yang memiliki pendekatan metodis dan sistematis. Dalam menangkap makna esensial dari segala sesuatu, kami menggunakan filsafat sebagai alat berpikir reflektif.

Sistem filosofis bangsa Indonesia yang dikenal luas sebagai Pancasila dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang realitas budaya bangsa dan negara Indonesia untuk mendapatkan pokok-pokok pemahaman Pancasila yang mendasar dan komprehensif. Dengan kata lain, Pancasila diartikan sebagai filsafat karena merupakan hasil refleksi mendalam dari para founding fathers Indonesia yang menuangkannya ke dalam suatu sistem.

Pengertian Pancasila secara umum merupakan bentuk pemikiran terdalam bangsa Indonesia tentang diri sendiri untuk kemudian dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai fakta, norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana, dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Soekarno kemudian mengembangkan falsafah Pancasila dari tahun 1955 hingga pemerintahannya berakhir pada tahun 1965. Saat itu Soekarno selalu mempertahankan bahwa falsafah asli Indonesia adalah Pancasila. Nilai-nilai Pancasila diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Soeharto, filsafat Pancasila telah mengalami perkembangan Indonesianisasi. Semua sila asli Pancasila diambil dari budaya Indonesia dan setelah itu diartikan ke dalam butir-butir Pancasila yang lebih lengkap.

Filsafat Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis. Artinya falsafah pancasila tidak hanya memuat pemikiran fundamental, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup (weltanschauung) bangsa Indonesia. Dengan menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup, masyarakat Indonesia dapat menikmati kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline