Lihat ke Halaman Asli

Apri Aji Junanto Saputra

Sebelum mati, aku ingin berkarya. (Philosophy of Life)

Review Buku "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur"

Diperbarui: 2 Juni 2022   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Akulah perempuan yang terlempar yang terhempas dari arus besar kehidupan Jemaah yang sedang giat-giatnya dan tengah berlomba untuk menciptakan sebuah kehidupan baru yang dilingkari cincin firman. Tapi aku tidak setegar Hawa yang biarpun dikelilingi kesunyian abadi, ia tetap tegak di puncak-puncak bukit dan badai dan tetap tegar menantang dengan riak-riak doa yang tersisa..."

Judul Buku Novel:  Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur: Memoar Luka Seorang Muslimah

Penulis:  Muhidin M. Dahlan

Penerbit:  ScriPta Manent, 2005.

Cetakan:  Cetakan ke1-16

Tebal buku:  269 12 x 19 cm

Buku yang akan saya review berjudul, "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur: Memoar Luka Seorang Muslimah". Sebuah judul buku yang sangat menarik perhatian menurutku. Penulis buku ini Muhdin M. Dahlan, ia menuliskan kisah novelnya ini diambil dari kisah nyata dan novel ini mewakili keresahanku selama ini.

Ketika membaca buku ini, saya dalam keadaan marah, kesal, dan sesekali menggelengkan kepala. Disamping itu, saya salut sama penulisnya karena dia berani menelanjangi kebobrokan kondisi sosial kita yang selama ini terlihat polos dan penulis pun sangat berani membuka semua hal secara khusus orang-orang yang selama ini tampaknya terlihat baik, kalem, suci, tapi ternyata di dalamnya ada kebusukan yang tersimpan.

Selain itu buku ini, menceritakan bagaimana dan sejauh mana perjalanan hidup seorang muslimah yang pada mulanya mengabaikan agama. Lambat laun, ia sudah peduli dengan agama karena berkat dari teman dekatnya, dari situ dia mulai belajar ilmu agama, hingga ingin melaksanakan semua perintah agama.

Berjalannya waktu, dalam perjalanan hidupnya menjadi manusia yang beragama dengan total. Seorang muslimah itu mulai berinteraksi dengan orang-orang yang tampaknya sangat agamais dan memiliki tekad untuk membela agama, bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk masyarakat sebangsa lainya. Tentu hal ini membuatnya semakin bersemangat menjalankan perintah agama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline