Lihat ke Halaman Asli

Theresa V Anui

mahasiswa fakultas pertanian dan bisnis UKSW

Nisbah Kesetaraan Lahan Pada Sistem Tanam Tumpang Sari Kentang dan Kacang Faba

Diperbarui: 25 Maret 2021   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu daerah penghasil kentang di Jawa Tengah. Dalam praktik penanaman kentang petani cenderung menggunakan pola tanam monokultur, padahal di daerah tersebut terdapat tanaman yang bernilai ekologis yaitu kacang faba atau masyarakat dieng akrab dengan nama kacang babi. Kacang faba adalah tanaman jenis legume, seperti yang kita ketahui tumpang sari dengan tanaman legume memiliki manfaat seperti menyediakan nutrisi, mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kesehatan tanah. Manfaat tersebut bisa saja terjadi saat kita melakukan tumpang sari tanaman kentang dan kacang faba.

Dalam praktik tumpang sari, penentuan tanaman dan pola tumpang sari yang tepat menjadi hal yang sangat penting. Penilaian sebuah pola tumpang sari yang lebih baik salah satunya dapat dilihat dari nisbah kesetaraan lahan (NKL). NKL adalah nilai hasil semua tanaman yang ditumpang sarikan terhadap hasil tanaman monokultur.

Pada percobaan lapangan pada bulan Februari-Mei 2020, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis di Salaran Jawa tengah dengan titik koordinat 722.35.8"S 11025.32.7"E dan ketinggian tempat 1500-1700 mdpl, didapat hasil NKL sebagai berikut:

Perlakuan

NKL

Kentang

Kacang faba

Total

P1

1.08

1.08

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline