Lihat ke Halaman Asli

ANUGRAH FITRADI

Aman Fathin

Ibu-Ibu Perkasa Ikut Membangun Desa

Diperbarui: 23 September 2016   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang ibu sedang menuang semen ke gerobak soong (Dok: pribadi)

Di tahun 2016 ini program membangun desa sedang dilaksanakan di setiap penjuru Indonesia melalui kucuran dana dari Pemerintah untuk dialokasikan ke setiap pedesaan. Dalam kegiatan tersebut banyak diprogramkan oleh masyarakat untuk memenuhi sarana dan prasarana pedesaan seperti pembuatan jalan lingkungan dan lorong/gang (pengerasan atau rabat beton).

Pelaksanaan ini diawali oleh sebuah perencanaan yang cukup matang melalui musyawarah di tingkat desa agar penggunaan dana bantuan untuk pedesaan tersebut tidak disalahgunakan. Untuk kegiatan pembuatan jalan/lorong di lingkungan desa pastinya merupakan suatu pekerjaan yang cukup menguras tenaga atau kerja berat. Ini kebanyakan hanya dilakukan oleh kaum pria.

Para ibu-ibu bersemangat bekerja (Dok: pribadi)

Lain halnya yang terjadi di salah satu desa di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, tepatnya di Kampung Simpang Kelaping Kecamatan Pegasing ini tampak lain atau mungkin jarang diketahui oleh orang banyak. Pekerjaan membuat jalan lingkungan atau lorong di Kampung tersebut dilakukan oleh sekelompok ibu-ibu. 

Ini bukan dikarenakan oleh tidak adanya kaum laki-laki disana namun ide ini berawal dari kemauan mereka sendiri untuk dapat membantu para laki-laki. Di hati mereka merasa terpanggil kalau kaum wanita juga bisa melakukan pekerjaan yang seharusnya hanya dapat dilakukan oleh laki-laki. "Secara bergotong royong, apapun pekerjaan pasti bisa dilakukan", ujar salah satu ibu yang peluhnya sudah bercucuran. 

Dokumentasi Pribadi

Kegigihan dari para ibu-ibu tersebut tampak dari semangat mereka yang tanpa mengenal bahwa pekerjaan tersebut tidak wajar dilakukan oleh mereka. Para ibu-ibu tersebut tampak sudah sangat mahir dengan pekerjaannya seperti mencangkul, mengendalikan molen (alat pengaduk semen), membawa semen dengan gerobak sorong dan lain sebagainya. 

Semangat dari para ibu-ibu perkasa inilah mungkin dapat kita jadikan pandangan bahwa kaum wanita janganlah dianggap lemah, mereka dapat membantu kaum laki-laki selagi tidak meninggalkan tugas utamanya dirumah sebagai ibu rumah tangga. Kalau sudah ada tekad yang kuat secara bergotong royong, kita dapat membangun desa demi kepentingan bersama. [FT-LL]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline