Ada berbagai macam cara untuk seseorang mencapai sebuah kebahagiaan. Apalagi di masa masa pandemi seperti sekarang ini, orang bisa leluasa untuk menciptakan sebuah kebahagiaan. Tidak usah terlalu muluk muluk, kebahagiaan bisa dilakukan dengan hal kecil sekalipun, misalnya dengan kita memberi itu salah satu bentuk menciptakan kebahagiaan. Selain untuk diri kita sendiri, kegiatan memberi juga berdampak kebahagiaan untuk orang lain. Bertambah kebahagiaan kita, bertambah pula pahala yang kita dapat.
Berbagi untuk diri sendiri dan juga orang lain juga termasuk bentuk menciptakan suatu kebahagiaan. Di masa pandemi seperti ini, ada banyak cara untuk berbagi. Lagi lagi tidak perlu yang muluk muluk untuk berbagi, misalnya kita berbagi sedekah bagi orang yang membutuhkan. Atau saat kita berbagi kebahagiaan ketika paket dari JNE yang kita terima untuk petugas kurir yang mengantarkan paket kita. Hal yang sangat kecil tapi sering kita lupakan dalam hidup, mencoba membiasakan diri untuk mengucapkan kata “Terima Kasih” kepada orang di sekitar kita atau petugas kurir JNE yang mengantar paket kita, itu contoh nyatanya.
Coba kita bayangkan, mungkin saat mengantar paket kita, kurir tersebut mengalami hari yang buruk, dengan apapun kondisi dan situasi di dalam dirinya. Lalu setelah selesai mengatar paket kita, dan kita mengucapkan “terima kasih, hati hati di jalan.” Betapa bahagianya diri kita saat itu juga, apapun juga respon dari petugas kurir JNE, yang penting kita sudah berani berbagi kebahagiaan untuk orang lain. Siapa tau setelah kita mengucapkan hal itu, petugas kurir JNE langsung bersemangat untuk menjalani hari harinya.
Oh saya ingat satu hal lagi, menyantuni atau mengasihi. Menyantuni juga merupakan kegiatan untuk menciptakan kebahagiaan. Di saat orang lain membutuhkan bantuan kita, kita pastikan hadir dan membantunya. Saya dulu pernah ketika petugas kurir JNE kewalahan dengan banyaknya paket, saya tawarkan bantuan untuk mencoba merapikannya. Tetapi petugas kurir tersebut menolak untuk dibantu, seketika saya tidak menggubris apa yang dikatakan petugas kurir tersebut dan lanjut membantunya. Di akhir pertemuan, petugas tersebut mengucapkan banyak terima kasih telah membantunya. Hal hal simple sebenarnya, tetapi bermakna besar bagi diri kita dan juga orang lain.
Tidak terasa, JNE sudah berumur 30 tahun.Umur yang tak lagi muda lagi dan pastinya sudah banyak berbagi, memberi dan menyantuni yang JNE lakukan selama 3 dekade berjalan. Selama saya memakai jasa pengiriman JNE, saya juga mengalami banyak hal. Mulai dari paket yang tak tau siapa yang menerima, saya yang harus menambil paket tersebut ke kantor padahal dulu umur saya belum genap 17 tahun.
Seingat saya dulu, kalau mau ambil paket ke kantor JNE, harus menunjukan KTP. Tapi alangkah bersyukurnya saya, petugas JNE tetap mempercayai saya sebagai penerima paket itu dan diperbolehkan mengambil paket tersebut. Kenangan yang sungguh teringat di memori saya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika kamu sudah beranjak ke umur yang lebih dewasa, akan banyak sekali rintangan dan tantangan hidup yang harus dijalani dan dilewati. Seakan bahwa usia itu adalah batu loncatan.
Ketika melompat dari batu atau apapun itu, pasti ada yang namanya jatuh. Tinggal bagaimana kita menyikapi hal tersebut, mau bangkit berdiri dan melanjutkan mimpi kita. Atau hanya sekedar menyerah pada keadaan. Semua pilihan itu ada di tangan kita masing – masing. JNE mungkin pernah terjatuh dalam kurun waktu 30 tahun berdiri, tetapi hebatnya JNE, mereka memilih untuk bangkit berdiri dan meneruskan mimpi mimpi mereka.
Dirgahayu JNE, semoga semakin Berjaya dan selalu sukses dalam dunia perekspedisian di Indonesia dan mancanegara. JNE 30 tahun, bahagia bersama.
#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama